Peristiwa penyelamatan anak dari kecelakaan di Bekasi membuktikan bahwa kasih ibu sepanjang masa. Anak kecil itu dilempar ibundanya agar selamat, meski ibunya sendiri harus tewas dalam kecelakaan truk Pertamina itu.
Kecelakaan terjadi di Jl Alternatif Cibubur (disebut pula Jl Transyogi), Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Senin (18/7) sore.
Truk Pertamina menyeruduk mobil dan sejumlah sepeda motor di turunan yang dilengkapi lampu merah di ujungnya. Saat itu, seorang bocah berusia empat tahun sedang dibawa oleh orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibunda dari bocah empat tahun itu spontan untuk menyelamatkan anaknya. Sang ibu melempar bocah kecil itu sampai sejauh sekitar 10 meter supaya terhindar dari maut.
Benar saja, maut menjemput 10 orang pada tabrakan sore itu. Ibu dari si bocah termasuk di antara 10 korban jiwa itu. Sedangkan si bocah, berkat tindakan spontan kasih ibu, berhasil selamat.
Kesaksian peristiwa ini diceritakan warga setempat, Rendra (37). Selain Rendra, ada sekuriti bernama Kunto Wira yang turut menyelamatkan bocah itu.
Simak kisah selengkapnya:
Lihat Video: Buntut Kecelakaan Truk Pertamina: Sopir-Kernet Tersangka, U-Turn Ditutup
Dilempar ibunda agar selamat
Kisah haru ini terjadi tepat sebelum nyawa sang ibunda melayang karena kecelakaan truk Pertamina di turunan Jl Transyogi jelang lampu merah CitraGrand Cibubur CBD. Rendra menceritakan hal ini.
"Orang tuanya ngelempar sampai 10 meter," ujar Rendra, Selasa (19/7/2022).
Sekuriti bernama Kunto Wira langsung menyelamatkan si bocah itu. Luar biasa, si bocah tidak menangis.
"Saya langsung lari ambil anak kecil, saya gendong, saya serahkan sama karyawan yang di dalam, maksudnya biar dikasih pertolongan dulu," kata Kunto.
Selanjutnya, dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans:
Si bocah dilarikan ke rumah sakit
Setelah itu, Rendra membawa bocah tersebut ke rumah sakit dengan ambulans. Korban pun langsung dirawat.
"Saya yang bawa, saya pakai ambulans. Jadi memang waktu itu ambulans lebih mengutamakan jenazah. Saya bilang keluarga orang medis, jadi waktu itu aksesnya langsung dibuka," kata Rendra.
![]() |
Rendra mengaku terus mendampingi bocah itu sampai tindakan operasi dilakukan.
"Saya nemenin sampai operasi. Memang adik ini saya kagum ya, nggak nangis sama sekali. Dia nangis pas di saat operasi aja. Saya sempat peluk dia, ada tiga dokter kalau nggak salah. Sampai dia bilang minta tolong dipegangin, karena memang usia 3-4 tahun nahan begitu sampai nendang-nendang," lanjutnya.