Anak di Situbondo Bunuh Ibunda Gegara Ikan Goreng, Kini Menyesal

Anak di Situbondo Bunuh Ibunda Gegara Ikan Goreng, Kini Menyesal

Chuk Shatu Widarsha - detikNews
Rabu, 20 Jul 2022 11:45 WIB
Sahwani pembunuh ibunya di Situbondo
Sahwani, pembunuh ibunya di Situbondo. (Chuck Shatu Widarsa/detikJatim)
Situbondo -

Sahwani (44) ditangkap polisi karena menghabisi nyawa ibunya, Fatimah (74), di Situbondo, Jawa Timur. Penyebabnya sepele, hanya gegara ikan goreng.

Kepada penyidik, Sahwani mengaku tega menganiaya ibunya hingga tewas karena emosi. Saat itu ia terburu-buru akan mencari rumput untuk pakan sapi.

"Waktu itu saya emosi. Karena keburu akan mencari rumput," tutur Sahwani kepada penyidik, seperti dilansir dari detikJatim, Rabu (20/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sahwani merupakan anak ke-3 korban. Menurutnya, peristiwa itu bermula saat ibunya menyuruh membakar ikan. Namun karena terburu-buru, ia lantas hanya menggorengnya.

Mengetahui ikan tak dibakar tapi digoreng, keduanya lantas cekcok. "Karena jengkel, ibu lalu saya dorong hingga terjerembap. Lalu saya cekik dan bekap hidung dan mulutnya," katanya.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, pelaku melenggang pergi mencari rumput. Pelaku baru mengetahui ibunya meninggal setelah dijemput tetangganya yang saat itu masih mencari rumput.

Ia tak mengira ibunya akan tewas di tangan sendiri. Nasi sudah menjadi bubur. Kini, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Saya tak mengira jika ibu sampai meninggal. Kini saya sangat menyesal," tutur Sahwani.

Baca selengkapnya di sini

Lihat juga Video: Kesal Tak Dilayani Jadi Motif Nelayan Bunuh 2 Wanita di Kafe Ujunggenteng

[Gambas:Video 20detik]




(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads