Sekelompok warga yang mengatasnamakan diri sebagai Forum Warga Cibubur mempertanyakan kajian ilmiah penempatan traffic light atau lampu merah di dekat lokasi kecelakaan maut di Jalan Alternatif Transyogi Cibubur, Bekasi. Mereka menduga ada kepentingan segelintir pihak di balik pemasangan lampu merah itu.
"Kajian ilmiahnya seperti apa sehingga ada traffic light di tempat seperti itu. Itu tikungan, tidak kelihatan, tiba-tiba ada turunan dan lampu merah. Kami menduga ada kepentingan yang kurang bertanggung jawab, memaksakan (lampu merah) ada di situ," kata Ketua Umum Perkumpulan Cluster Sani Dwi Prasetya dalam konferensi pers di Kota Wisata Cibubur, Selasa (19/7/2022).
Sani berharap fasilitas yang disediakan oleh pihak berwenang untuk kepentingan publik. Bukan untuk memfasilitasi kepentingan satu pihak saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap fasilitas untuk umum, bukan untuk kepentingan satu atau dua pihak. Adanya kegiatan ini, kami menuntut kenyamanan di Kota Wisata Cibubur," paparnya.
Dia pun meminta lampu merah di lokasi kecelakaan maut untuk ditiadakan. Sani enggan kecelakaan maut kembali terulang di kawasan tersebut.
"Kami tidak berharap ada korban yang datangnya dari keluarga kita. Kita akan menyesal kalau terjadi di keluarga kita. Sangat memprihatinkan, kami sangat berduka," tutur Sani.
"Bagi kami, kami akan melanggar itu lampu merah. Jangan sampai membuat sesuatu yang indah di Cibubur dengan adanya pembangunan, tapi tidak manusiawi dan melanggar hak-hak manusia. Dan buat pemerintah kota (Pemkot) atau siapapun yang terlibat, harusnya ada itikad baik kepada korban," kata dia.
Sebelumnya, kecelakaan melibatkan truk Pertamina terjadi di turunan Jalan Transyogi menjelang pertigaan CitraGrand Cibubur CBD, Kota Bekasi. Kecelakaan terjadi saat lampu merah menyala.
Truk Pertamina diduga mengalami rem blong. Ada 10 orang yang tewas akibat kecelakaan itu dan lima orang terluka.
Simak Video 'Warga Cibubur Minta Lampu Merah di TKP Kecelakaan Maut Ditutup':