Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima gelar kehormatan Dharma Padma Negara dari Puri Ageng Blahbatu Gianyar Bali, Senin (18/7) malam. Bamsoet menyampaikan penganugerahan gelar ini merupakan suatu kehormatan baginya yang juga merupakan bagian dari keluarga besar masyarakat di Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun mengingatkan pentingnya mempertahankan benteng kedaulatan budaya bangsa lantaran hal tersebut bukan merupakan persoalan mudah. Terlebih di tengah modernisasi dan derasnya arus globalisasi, upaya merawat kebudayaan akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang semakin kompleks.
Bahkan, Bamsoet menyebut jika masyarakat lalai dan abai terhadap warisan budaya, warisan tersebut justru dapat dibanggakan dan diklaim negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karenanya, saya mengapresiasi keberadaan puri-puri di Bali sebagai warisan budaya bangsa tetap terpelihara, di tengah laju modernitas zaman dan derasnya arus globalisasi. Terlebih, Pulau Bali sebagai ikon pariwisata nasional yang mendunia, menjadikan masyarakat Bali harus sering berinteraksi dengan beragam budaya global," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Selasa (19/7/2022).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan hadirnya nilai-nilai global dapat memperluas dan memperkaya wawasan bangsa. Menurutnya, interaksi sosial yang intens dengan komunitas global dapat mendorong sikap saling menghargai dan menghormati keberagaman.
"Namun, di sisi lain ada tanggung jawab kita untuk menjaga dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal agar tidak terpinggirkan, atau bahkan terhanyut oleh pusaran peradaban. Nasib kelestarian budaya yang kita miliki akan sangat tergantung pada seberapa kuat komitmen kita untuk menjaga, merawat dan melindunginya dari dinamika zaman," kata Bamsoet.
Bamsoet pun mengimbau agar masyarakat, khususnya generasi muda, dapat membangun literasi kebudayaan. Pasalnya, kata Bamsoet, semua pihak tak ingin generasi muda Indonesia menjadi generasi yang minim literasi budaya.
"Adalah suatu paradoks, misalnya, ketika banyak orang asing antusias belajar memainkan gamelan, generasi muda kita justru menganggap gamelan sebagai sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman. Jika fenomena tersebut tidak kita sikapi dengan hati-hati, bisa jadi pada beberapa generasi mendatang, kita yang harus belajar memainkan gamelan dari orang asing. Hal ini jelas tidak boleh terjadi," urai Bamsoet.
Sementara itu, Penglisir Ida Pendeta Puri Ageng Blahbatuh menyampaikan penganugerahaan Dharma Padma Negara mengandung makna sebagai pengabdian seorang pemimpin dalam melindungi rakyat, pengayom dan ujung tombak dalam melawan kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan. Gelar ini juga memiliki arti sebagai pelopor dan pelindung negara.
Terkait hal ini, ia juga menegaskan penganugerahan Dharma Padma Negara kepada Bamsoet telah melalui hasil musyawarah dan penilaian dari para tokoh Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar.
"Dari hasil penilaian kami, bahwa Ketua MPR RI layak diberikan anugerah Dharma Padma Negara karena beliau sebagai pimpinan dari lembaga tinggi negara yang memiliki nilai ketakwaan tinggi kepada Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.
Sebagai informasi, turut hadir dalam acara ini antara lain Kepala Dinas Potensi Maritim Angkatan Laut Laksma TNI Suradi Agung Slamet, Penglisir Puri Ageng Blahbatuh Anak Agung Ngurah Alit Kakarsana beserta para Penglisir Puri se-Bali.
(ncm/ega)