Perbaikan kerusakan Jl Raya Perancis yang awalnya direncanakan mulai pada awal Juli ternyata belum terlaksana sampai pertengahan bulan sekarang. Hal ini disebabkan proses pelelangan proyek perbaikan jalan tersebut belum rampung hingga sekarang.
Meski begitu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono, kembali menjadwalkan perbaikan tersebut. Perbaikan jalan akan dilakukan pada akhir Juli.
"Iya masih pelelangan prosesnya. Kalau lihat jadwal, (perbaikan dimulai) akhir Juli ini," kata Ruta saat dihubungi detikcom, Senin (18/7/2022).
Lelang direncanakan selesai selama 40 hari, berakhir pada ujung bulan ini. Namun, dia menjelaskan, pengerjaan perbaikan Jl Raya Perancis pada akhir Juli ini dapat terlaksana jika proses lelangnya berjalan lancar.
"Kalau lelangnya lancar (akhir Juli mulai perbaikan). Lelang kan ada kemungkinan tidak lancar. Kita nih targetnya memang di akhir Juli ini. Cuma saya lihat masih belum dapat laporan, belum dapat hasil bahwa hasil lelangnya belum selesai dari Setda," tambahnya.
Penyebab target awal Juli mulai perbaiki Jl Raya Perancis ini mundur karena ada koreksi terkait dokumen pelelangan. Menurutnya, dokumen dari pihaknya masih perlu ada yang harus dilengkapi sehingga proses pelelangan kembali diulang.
"Iya belum juga. Jadi kemarin kan ada koreksi jadwal itu terkait kita mengajukan di sana di Setda tadi dokumen kita terus dikoreksi ada yang perlu dilengkapi yang kurang-kurang sehingga prosesnya mundur," ungkapnya.
 Jl Raya Perancis yang masuk wilayah Kota Tangerang masih rusak. 31 Desember 2021. (Marteen Ronaldo Pakpahan/detikcom) |
Sebelumnya, pihak Pemkot akan melakukan perbaikan Jl Raya Perancis ini pada awal Juli 2022. Meskipun, pada saat itu proses lelang juga masih terus berlangsung.
"Sekarang masih dalam proses (lelang). Targetnya sih awal Juli kita sudah mulai ada di lapangan. Iya udah mulai di lapangan untuk pengerjaan," ujar Ruta, 15 Juni atau sebulan lalu.
Jl Raya Perancis dekat Jl Perimeter Utara arah Bandara Soekarno-Hatta masih retak-retak cenderung ke kondisi hancur. Material permukaan jalan di sini adalah beton.
Truk-truk senantiasa melindas permukaan jalan ini tanpa henti. Berkendara dengan sepeda motor tak nyaman dan tak aman rasanya bila melaju di permukaan jalan ini.
Selain itu, lubang dan retakan jalan tersebut membuat kendaraan, terutama roda dua, yang melintasi jalan tersebut harus berhati-hati. Selain itu, kerusakan jalan tersebut menimbulkan debu yang beterbangan dan membuat pandangan mata pengendara terganggu.
Lihat juga video 'Gelombang Tinggi Rusak Jalan di Pesisir Pantai Jembrana Bali':
