Meski sudah dianggarkan Rp 5,9 miliar, perbaikan Jl Raya Perancis di Kota Tangerang belum dimulai. Soalnya hingga saat ini tahap lelang belum selesai dilakukan.
Meski begitu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono menargetkan pengerjaan Jl Perancis akan dilakukan bulan depan.
"Sekarang masih dalam proses (lelang). Targetnya sih awal Juli kita sudah mulai ada di lapangan. Iya udah mulai di lapangan untuk pengerjaan," katanya saat dihubungi, Rabu (15/6/2022).
Menurutnya, proses pelelangan ini bisa memakan waktu hingga 40 hari lamanya. Waktu tersebut itu jika prosesnya berjalan dengan normal.
"Nah sekarang sih masih dalam proses itu. Itu juga bisa dicek juga di website LPSE sudah sampai mana," tambahnya.
Saat ditanyai apakah hingga hari ini proses pelelangan Jl Raya Perancis ini sudah lebih dari 40 hari atau tidak, Ruta tidak bisa menjawab. Ia berdalih dalam proses lelang tersebut ada koreksi hingga proses review (peninjauan kembali).
"Ada komunikasi antara kita PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dengan ULP (Unit Layanan Pengadaan) misalnya persyaratan ada yang kurang itu lagi di-review sama tim LPSE itu. Dari kitanya mungkin ada yang kurang itu dilengkapi atau ada yang kurang jelas nanti kita yang dipanggil. Kan nantinya yang melelangkan tim LPSE," ungkapnya.
Sebelumnya, perbaikan kerusakan Jl Raya Perancis di Kabupaten Tangerang, Banten, memang sudah selesai dilakukan, namun ada pula Jl Raya Perancis di wilayah Kota Tangerang. Ruas Jl Perancis di wilayah Kota Tangerang masih hancur dan babak belur.
Pantauan di Jl Raya Perancis yang masuk wilayah Kota Tangerang, tepatnya menjelang Jl Perimeter Utara arah Bandara Soekarno-Hatta, 12 Desember 2021, tampak jalan ini masih retak-retak cenderung ke kondisi hancur.
 Jl Raya Perancis yang masuk wilayah Kota Tangerang masih rusak. 31 Desember 2021. (Marteen Ronaldo Pakpahan/detikcom) |
Material permukaan jalan di sini adalah beton. Truk-truk senantiasa melindas permukaan jalan ini tanpa henti. Berkendara dengan sepeda motor tak nyaman dan tak aman rasanya bila melaju di permukaan jalan ini.
Selain itu, lubang dan retakan jalan tersebut membuat kendaraan, terutama roda dua, yang melintasi jalan tersebut harus berhati-hati. Selain itu, kerusakan jalan tersebut menimbulkan debu yang beterbangan dan membuat pandangan mata pengendara terganggu.
(dnu/dnu)
