Hasto Sindir Partai Calonkan Tokoh Netral Jadi Bacapres, NasDem Cuek

Eva Safitri - detikNews
Senin, 18 Jul 2022 15:11 WIB
Ahmad Ali NasDem (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom)
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyindir partai yang menjadikan sosok yang seharusnya netral jadi bakal calon presiden (bacapres) di Pemilu 2024. NasDem tidak merasa tersindir.

"Mungkin Pak Hasto lagi menyemangati kadernya, jadi NasDem nggak pernah merasa tersindir, karena memang bukan NasDem yang disindir," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Senin (18/7/2022).

Namun Ali menyadari adanya satu tokoh dari 3 bacapres NasDem yang merupakan TNI aktif, yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Untuk diketahui, TNI merupakan salah satu institusi unsur yang harus netral dalam pemilu.

Ali mengatakan masa jabatan Andika pun akan berakhir dalam waktu dekat, sedangkan pemilu akan digelar pada 2024. Dengan demikian, menurutnya, Andika Perkasa berhak mendapat hak sipilnya usai pensiun nanti.

"Tapi bahwa kami memerlukan bakal calon presiden lewat hasil rakernas kemarin, kan ada memang sempat muncul Andika yang masih aktif sebagai TNI, kita tahu pilpres itu kan 2024. Pak Andika akan pensiun berapa bulan ke depan, ketika dia pensiun kan hak sipilnya kembali. Toh kita juga belum menetapkan apa-apa," ujarnya.

Ali menegaskan apa yang menjadi keputusan partainya dalam hasil rakernas itu bukan kepentingan NasDem semata. Namun dia menilai wajar jika upaya yang dilakukan NasDem itu memunculkan dinamika.

"Bahwa kemudian tentunya yang dilakukan NasDem ini bukan kepentingan NasDem. Kami tahu di setiap sikap politik pasti ada dinamika yang muncul. Kami ingat betul bagaimana kita dukung Pak Ahok ketika pilgub kemarin. Kami merasakan imbasnya tapi itulah konsekuensi dari sikap politik, begitupun nanti pilpres kami juga sangat siap ketika ada kelompok yang tidak nyaman, terus nanti dia akan mempertanyakan nasionalisme NasDem atau apapun nanti," ujarnya.

Sebelumnya, sindiran Hasto itu dikatakan dalam konsolidasinya ke Kalimantan Timur. Hasto menyindir partai politik yang menjadikan sosok yang seharusnya netral dalam pemilu sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024.

Hasto awalnya meminta agar pengurus dan kader PDIP, termasuk di Kalimantan Tengah, tak terpengaruh mengenai capres-cawapres. Dia menegaskan capres-cawapres PDIP akan diputuskan ketua umum mereka, Megawati Soekarnoputri.

Hasto mengatakan bergerak ke bawah lebih penting daripada berwacana. Dia meminta para kader PDIP tidak menanggapi pihak-pihak yang sudah lebih dulu sibuk soal capres 2024.

Hasto kemudian menyindir bahwa ada parpol yang elektoralnya turun dan memunculkan kader partai lain. Bahkan partai yang dimaksud Hasto itu mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik.

"Karena itulah, kita lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain. Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik," tegas Hasto.

Simak juga video 'NasDem Ungkap Pesan Surya Paloh ke Prabowo: Kita Sudah Tua':






(eva/maa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork