Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menetapkan DKI Jakarta sebagai daerah level 3 penyebaran virus Corona atau COVID-19. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga kembali memperketat protokol kesehatan COVID-19.
"Memang ada percepatan peningkatan virus dalam 1-2 minggu terakhir. Untuk itu, kami ajak seluruh warga sama-sama meningkatkan prokes. Adanya pelonggaran di level 1 harus diikuti oleh prokes kesehatan," kata Riza kepada wartawan, Senin (18/7/2022).
Riza mengatakan pihaknya bakal mempercepat program vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster. Menurutnya, vaksinasi booster efektif memutus rantai penyebaran COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cara paling efektif selain prokes vaksin ketiga atau booster. Sekarang pemerintah ambil kebijakan perkantoran, mal, tempat pariwisata, tempat umum wajib vaksin booster ketiga," sebutnya.
Sebelumnya, WHO menetapkan DKI Jakarta sebagai wilayah level 3 transmisi komunitas penularan COVID-19. Data per 4 hingga 10 Juli menunjukkan provinsi DKI mencatat kasus tertinggi dibandingkan provinsi lain secara nasional.
"Di tingkat provinsi, pada pekan 4-10 Juli, DKI Jakarta mencatat kasus tertinggi insiden dengan 73,8 per 100.000 penduduk diklasifikasikan sebagai level transmisi komunitas tingkat sedang (level 3)," demikian laporan WHO situation report Indonesia, dikutip Sabtu (16/7).
Sementara, 33 provinsi yang tersisa disebut WHO relatif aman lantaran berada di level 1 transmisi COVID-19. Artinya, tingkat penularan virus di seluruh provinsi tersebut masuk kategori rendah.
Meski begitu, WHO mengingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan ketat demi menghindari risiko paparan infeksi COVID-19. Meskipun 33 provinsi berada di level rendah penularan komunitas COVID-19, di periode yang sama kenaikan kasus tetap dilaporkan di semua wilayah.
"Peningkatan insiden kasus diamati di semua wilayah selama minggu 4 Juli hingga 10 Juli. Per 10 Juli, insiden kasus per 100.000 penduduk meningkat menjadi 8,8 di Jawa-Bali, 0,3 di Sumatera, 1 di Kalimantan, 0,3 di Sulawesi, dan 0,5 di Nusa Tenggara-Maluku-Papua," ujar WHO membandingkan dengan laporan pekan sebelumnya.
WHO mengingatkan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia juga sangat signifikan dibandingkan beberapa pekan lalu, meski angka kematian sejauh ini tetap rendah.
Lihat juga Video: Aturan Wajib Vaksin Booster di Pelabuhan Gilimanuk Bali