Inafis Polri Usut Jarak dan Sudut Tembakan di Kasus Brigadir Yoshua

Inafis Polri Usut Jarak dan Sudut Tembakan di Kasus Brigadir Yoshua

Yogi Ernes - detikNews
Minggu, 17 Jul 2022 16:53 WIB
Rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Jakarta Selatan dijaga polisi usai peristiwa baku tembak 2 ajudannya. Olah TKP telah dilakukan di sana
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Jakarta -

Kasus baku tembak Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih diusut. Tim dari Inafis Mabes Polri pun tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan serangkaian kerja tim Inafis dalam kasus yang menewaskan Brigadir J ini. Terbaru, tim Inafis tengah berupaya menemuan adanya sidik jari dari lokasi penembakan terjadi.

"Di tempat kejadian perkara (TKP), pihak Inafis akan melakukan olah TKP untuk menemukan sidik jari DNA," kata Dedi kepada wartawan, Minggu (17/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mengungkap sidik jari DNA, tim penyidik Inafis pun saat ini tengah bekerja dalam menentukan arah pasti dari peluru yang dilepaskan dalam peristiwa baku tembak tersebut. Sejumlah bukti pendukung lainnya juga ikut diperiksa penyidik Inafis.

"Mengukur jarak dan sudut tembakan, CCTV, handphone dan lainnya," ujar Dedi. Dia menjelaskan soal kerja dari tim Inafis sejauh ini.

ADVERTISEMENT

Utamakan Pendekatan Ilmiah

Dedi menegaskan pihaknya serius dalam menangani kasus penembakan Bharada E dan Brigadir J yang kini ikut menyeret nama Irjen Ferdy Sambo. Menurut Dedi, pihaknya akan mengedepankan pendekatan ilmiah dalam proses penyelidikan.

Dia menyebut pendekatan berbasis ilmu pengetahuan itu diharapkan meminimalisir spekulasi yang tidak berdasar terkait tewasnya Brigadir J.

"Untuk menghindari spekulasi yang dianalogikan tanpa didukung oleh pembuktian ilmiah dan bukan orang yang expert di bidangnya justru akan memperkeruh keadaan," terang Dedi.

Serangkaian penyelidikan itu kini masih berlangsung. Dedi memastikan pihaknya akan menyampaikan hasilnya kepada publik secara transparan saat penyelidikan dinyatakan selesai.

"Mohon bersabar dulu biar tim bekerja. Jadi nanti hasilnya akan sangat jelas dan komprehensif karena bukti yang bicara secara ilmiah dan ada kesesuaian dengan hasil pemeriksaan para saksi-saksi," ucap Dedi.

Simak video 'Bertemu Keluarga Brigadir J, Komnas HAM Temukan Banyak Informasi':

[Gambas:Video 20detik]



Komnas HAM akan panggil Ferdy Sambo. Simak di halaman berikutnya:

Komnas HAM Akan Panggil Irjen Ferdy Sambo

Kasus polisi tembak polisi yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) kini menjadi sorotan publik. Tim khusus pun telah dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam menyelidiki kasus tersebut.

Selain penyelidikan internal di tubuh Mabes Polri, Komnas HAM juga turun tangan menyelidiki kasus tersebut. Pihak Komnas HAM mengaku akan turut memanggil Irjen Ferdy Sambo yang saat ini namanya ikut terseret dalam kasus tersebut.

"Habis itu kami pasti akan panggil teman-teman di pihak yang lain, teman-teman polisi, teman-teman siber dan sebagainya dan sebagainya. Termasuk juga pihak dari pak Sambo Irjenpol sambil termasuk kami berharap juga apa namanya akan bertemu dengan pihak istrinya," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam video yang diterima detikcom, Minggu (17/7/2022).

Komnas HAM sendiri telah bertemu dengan keluarga Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di Jambi. Dari pertemuan itu, Komnas HAM mengaku mendapat banyak keterangan, foto, dan video dari keluarga Brigadir J.

"Kami diberikan banyak keterangan, banyak foto, kami juga diberikan banyak video. Dan yang paling penting dalam konteks itu adalah kami juga diberikan konteks," jelas Anam.

"Dan yang paling penting dalam konteks itu adalah konteksnya. Jadi foto itu diambilnya gimana, konteksnya apa dan penjelasan dari keluarga apa itu yang penting," imbuh dia.

Anam mengungkapkan, keluarga Brigadir J juga memberikan penjelasan terkait isu liar yang beredar di publik. Termasuk perihal dugaan peretasan yang dialami keluarga Brigadir J.

"Jadi kami ketemu sama sejumlah pihak keluarga dan kami ngambil keterangan banyak sekali dari siang sampai malam. Nah itu menurut kami satu proses yang baik," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(ygs/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads