Siasat Eks Pejabat BPN Jaksel Ganti Sertifikat Bermodal Cairan Pemutih

Siasat Eks Pejabat BPN Jaksel Ganti Sertifikat Bermodal Cairan Pemutih

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 15 Jul 2022 16:41 WIB
Kantah BPN Jakarta Selatan digeledah terkait kasus mafia tanah, Kamis (14/7/2022).
Kantah BPN Jakarta Selatan digeledah terkait kasus mafia tanah. (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Mantan pejabat kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Jakarta Selatan berinisial PS ditangkap terkait kasus mafia tanah. Polisi mengungkap siasat pelaku melakukan peralihan sertifikat tanah milik warga secara sepihak.

Kasubdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Petrus Silalahi mengatakan pihaknya menemukan peralatan yang digunakan oleh PS untuk mengubah data pada sertifikat PTSL. PS yang saat itu merupakan Ketua Tim Ajudikasi PTSL BPN Jakarta Selatan menghapus data pada sertifikat dengan cairan pemutih.

"Polisi temukan alat yang digunakan para tersangka untuk menghapus data tulisan yang sudah tercetak atas korban di sertifikat. Setelah dihapus kemudian ditimpa ketikan dengan atas nama tersangka lainnya di lembar sertifikat tersebut," kata Petrus saat dihubungi, Jumat (15/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanit 1 Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Mulya Adhimara menambahkan alat yang digunakan pelaku dalam melakukan aksinya itu cukup sederhana. PS hanya menggunakan cairan pemutih dan cotton bud.

Berbekal alat sederhana itu PS melakukan tindakan penipuan peralihan sertifikat. Dia menghapus nama pemilik sertifikat yang sah dan diganti dengan pihak lain yang sebelumnya telah menyerahkan uang kepadanya.

ADVERTISEMENT

"Jadi untuk menghapus tulisan yang sudah diketik di sertifikat hanya butuh cairan pemutih, kayu kecil dengan dililit tisu atau bisa juga dengan cotton bud," ucap Mulya.

Sertifikat Warga Tertahan Bertahun-tahun

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya menemukan sejumlah sertifikat yang tidak diserahkan kepada masyarakat selama bertahun-tahun dalam penggeledahan yang dilakukan pada Kamis (14/7) kemarin di Kantor Pertanahan (Kantah) BPN Jaksel.

"Hari ini (kemarin), kita melakukan penggeledahan, ternyata kita temukan sertifikat-sertifikat yang seharusnya sudah diserahkan dari tiga tahun lalu, tapi ternyata belum diserahkan. Ini kasihan masyarakat," kata Hengki.

Polisi sebelumnya menangkap salah satu pejabat kantor BPN Jaksel inisial PS. Pelaku diketahui bekerja sama dengan beberapa pendana dalam menerbitkan sertifikat tanpa warkah yang benar.

PS ditangkap di rumahnya di Depok, Jawa Barat, Selasa (12/7) pukul 23.30 WIB. Sewaktu melakukan tindak pidana, PS menjabat sebagai Ketua Tim Adjudikasi PTSL BPN Jakarta Selatan.

Baca di halaman selanjutnya: 6 pejabat BPN ditangkap.


6 Pejabat BPN Ditangkap


Dalam sepekan terakhir polisi mengungkap adanya keterlibatan enam orang pejabat BPN dalam sindikat mafia tanah. Terbaru, polisi menangkap Kepala Kantah BPN Kota Palembang berinisial NS.

NS ditangkap atas keterlibatan mafia tahan di Kabupaten Bekasi ketika dirinya menjabat sebagai Kasi Infrastruktur Pengukuran pada Kantor BPN Kabupaten Bekasi. Ia terlibat kasus mafia tanah di Kabupaten Bekasi pada 2016-2017.

NS tidak bekerja sendiri. Dalam kasus serupa polisi juga menangkap pejabat BPN Bandung barat inisial RS dan pensiunan pejabat BPN inisial PS yang juga terlibat dalam sindikat mafia tanah di Bekasi pada medio 2016 hingga 2017.

"Ketiga tersangka terlibat kasus mafia tanah di Kabupaten Bekasi pada tahun 2016-2017 dengan menerbitkan peta bidang palsu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dihubungi, Jumat (15/7/2022).

Dihubungi terpisah, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menambahkan, Peta bidang yang dikeluarkan pelaku yang merupakan pejabat BPN merupakan cacat hukum, karena dengan kewajiban yang melekat pada petugas/pejabat tersebut telah terjadi pemalsuan peta bidang yang berbeda antara yang diupload ke aplikasi KKP (Komputerisasi Kegiatan Pertanahan) dengan yang tergambar pada fisik SHM.

"Peta bidang yang tergambar pada fisik SHM menimpa sertifikat milik korban," ujar Hengki.

Sebelumnya, polisi telah menangkap 4 oknum pejabat BPN terkait mafia tanah ini. Dua pejabat BPN di antaranya adalah MB selaku Ketua Tim Ajudikasi PTSL BPN Jakarta Utara dan PS selaku Koordinator Substansi Penataan Pertanahan BPN Jakarta Utara. PS saat melakukan tindak pidana menjabat sebagai Ketua Tim Ajudikasi PTSL BPN Jakarta Selatan.

Halaman 3 dari 2
(ygs/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads