Disdik Bekasi Curhat Kekurangan Guru Gegara Banyak yang Pensiun

Disdik Bekasi Curhat Kekurangan Guru Gegara Banyak yang Pensiun

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 15 Jul 2022 12:52 WIB
Newtons Equations. Rear view, close-up on young man standing back against green chalkboard. He explains, solves physics tasks, retro style. Processing for retro bleached look, slight vignette added.
Ilustrasi guru (Foto: Getty Images/iStock)
Jakarta -

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengaku masih kekurangan tenaga pengajar. Hal tersebut terjadi karena banyak guru yang pensiun ataupun wafat.

"Rata-rata di setiap sekolah itu hampir semua kekurangan guru untuk tingkat SD dan SMP. Kecuali TK karena sudah terpenuhi. Karena dari adanya kekurangan itu banyak guru yang pensiun ataupun meninggal dunia karena COVID-19, jadi kita makin banyak kekurangan," kata Kepala Sub Bagian Kepegawaian Disdik Kota Bekasi Yanti Mariawati kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).

Berdasarkan data Disdik Kota Bekasi, jumlah tenaga pengajar yang pensiun tahun ini mencapai 400 orang. Yanti mengatakan satu sekolah kekurangan guru satu sampai lima orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa kurang satu, kadang sampai lima ada. Tergantung guru itu per mapel (mata pelajaran). Jadi satu sekolah itu bisa kurang lima. Karena di sekolah sendiri banyak yang pensiun. Ini (sekolah) juga banyak yang ngirim surat atau apa, tapi kita tidak bisa ya. Hanya bisa menampung saja," ujarnya.

Yanti menyebut banyak orang yang mendaftar menjadi guru honorer. Namun, katanya, Pemkot Bekasi tak bisa sembarangan menerima guru honorer karena terkait dengan anggaran.

ADVERTISEMENT

"Sekarang itu kita tidak bisa memenuhi dari guru honorer itu kita nggak bisa. Karena itu kan menyangkut ke penghasilan mereka, misalkan mereka kita terima, gajinya dari mana gitu. Jadi sekolah juga kan harus mempertimbangkan hal itu, sebenarnya banyak yang ngelamar ke sini, tapi kita tolak," ujarnya.

Dia mengatakan Pemkot Bekasi saat ini mencari solusi untuk memenuhi jumlah tenaga pengajar di setiap sekolah. Dia mengatakan saat ini ada guru yang mengajar mata pelajaran tak sesuai bidangnya.

"Mungkin memaksimalkan tenaga yang ada, mungkin di sekolah yang nggak linear mungkin mau nggak mau ditugaskan untuk mengajar yang lain. Kan nggak mungkin sampai kelas kosong, jadi setiap kepala sekolah bisa memaksimalkan adanya hal itu," kata dia.

"Apabila ada mapel yang kosong atau tidak ada gurunya kemungkinan diminta agar satu guru bisa mem-backup dari kosongnya mata pelajaran itu. Intinya jangan sampai kosong kan hak setiap anak untuk menerima proses pembelajaran," pungkasnya.

Simak juga 'Duh... SDN di Kulon Progo Nggak Dapat Murid Baru di PPDB Tahun Ini':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads