Kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J) oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo masih diusut. Di tengah pengusutan kasus polisi tembak polisi, beredar isu Irjen Ferdy Sambo akan diganti.
Isu itu beredar di aplikasi pesan WhatsApp. Dalam informasi yang tersebar itu disebutkan bahwa Ferdy Sambo akan digantikan Brigjen Hendro Pandowo.
Hendro Pandowo adalah lulusan Akpol '91, satu leting dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hendro Pandowo juga sebelumnya pernah menjabat Karo Provos Propam Polri.
Hendro Pandowo saat ini aktif menjabat Wakapolda Metro Jaya.
detikcom mengonfirmasi isu yang beredar ini kepada Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Namun, Dedi mengaku dirinya belum mendapat informasi tersebut.
"Belum ada info tersebut, sudah saya tanyakan ke SDM," ujar Dedi Prasetyo saat dihubungi detikcom, Kamis (14/7/2022).
detikcom juga meminta konfirmasi kepada Brigjen Hendro Pandowo. Namun, Hendro tidak banyak berkomentar terkait isu tersebut.
"Sampai saat ini saya masih Wakapolda Metro Jaya," kata Hendro.
IPW Usulkan Ferdy Sambo Dinonatifkan
Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mengusulkan agar Polri menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo sementara agar kasus penembakan ajudannya diusut.
"Pimpinan tertinggi Polri harus menonaktifkan terlebih dahulu Irjen Ferdy Sambo dari jabatan selaku Kadiv Propam," ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam siaran pers, Senin (11/7/2022).
Sugeng menjelaskan beberapa pertimbangan terkait usulannya agar Polri menonaktifkan Ferdy Sambo.
"Hal tersebut agar diperoleh kejelasan motif dari pelaku membunuh sesama anggota Polri," kata Sugeng.
Menjawab hal itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya tidak bisa terburu-buru. Namun, Sigit meyakinkan penyelidikan tim gabungan akan dilaksanakan secara profesional.
"Tentunya kita tidak boleh terburu-buru, dan yakinlah tim gabungan ini adalah tim profesional," kata Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
Dalam hal ini, Sigit telah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini. Rekomendasi tim khusus itu nantinya akan jadi dasar Sigit mengambil kebijakan.
"Tim bekerja, tim gabungan sudah dibentuk. Tentunya nanti rekomendasi dari tim gabungan ini akan menjadi salah satu yang kita jadikan untuk bahan saya untuk mengambil kebijakan-kebijakan," katanya.
Tim khusus itu dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Kemudian dibantu oleh Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryo, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada. Sigit memastikan pihaknya kredibel dalam menangani kasus ini.
Simak Video 'Hal Ganjil di Kompleks Irjen Sambo: Wartawan Diintimidasi-CCTV Diganti':
(mea/tor)