Runutan Baku Tembak Brigadir J Vs Bharada E di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Runutan Baku Tembak Brigadir J Vs Bharada E di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Selasa, 12 Jul 2022 12:28 WIB
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo (dok. Propam Polri)
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo (dok. Propam Polri)
Jakarta -

Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat tewas ditembak Bharada E dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Polri pun menjelaskan rentetan lengkap polisi tembak polisi itu.

Peristiwa maut itu terjadi di perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di rumah saat baku tembak itu terjadi.

Sebagai informasi, Bharada E merupakan personel yang bertugas menjaga keluarga Irjen Ferdy Sambo. Sedangkan Brigadir J merupakan personel yang ditugaskan sebagai sopir istri Kadiv Propam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa penembakan berawal ketika Brigadir J masuk ke kamar pribadi Kadiv Propam, di mana saat itu istri Irjen Ferdy Sambo sedang beristirahat. Brigadir J disebut melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo.

"Sontak ketika Ibu Kadiv Propam berteriak dan berteriak minta tolong. Akibat teriakan tersebut, Brigadir J panik dan keluar dari kamar," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers, Senin (11/7/2022).

ADVERTISEMENT

Kamar yang disebut TKP pelecehan dan penodongan pistol itu disebut berada di lantai bawah. Sedangkan Bharada E berada di lantai 2 rumah.

Teriakan dari istri Irjen Ferdy Sambo didengar oleh Bharada E yang kemudian bergegas menghampiri. Bharada E disebut melihat Brigadir J dari atas tangga.

Brigjen Ahmad RamadhanKaro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (Lisye Sri Rahayu/detikcom)

Ramadhan mengatakan jarak antara Bharada E dan Brigadir J saat itu sekitar 10-12 meter. Posisinya, Bharada E berada di atas tangga dari lantai 2 rumah, sedangkan Brigadir J berada di luar kamar yang ada di lantai bawah.

Bharada E kemudian bertanya apa yang terjadi ke Brigadir J. Pertanyaan itu dibalas dengan tembakan dari Brigadir J yang berada di lantai bawa ke Bharada E yang ada di lantai 2.

"Akibat tembakan tersebut terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia," ucap Ramadhan.

Brigadir J disebut melepaskan tujuh tembakan dari lantai bawah ke Bharada E yang ada di lantai 2. Sedangkan Bharada E yang berada di lantai 2 membalas dengan lima tembakan ke arah Brigadir J.

Lima tembakan dari Bharada E itu menyebabkan tujuh luka tembak di tubuh Brigadir J. Menurut Ramadhan, tujuh luka itu disebabkan ada satu tembakan dari Bharada E yang menembus tubuh Brigadir J.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat Video: Polri Ungkap Brigadir J Tembak Bharada E 7 Kali, Dibalas Tembakan 5 Kali

[Gambas:Video 20detik]



Selain itu, ada luka sayatan di bagian tubuh Brigadir J yang disebut karena terkena gesekan proyektil. Luka sayatan ini sempat dipertanyakan oleh pihak keluarga.

"Ada satu tembakan yang mengenai dua bagian, seperti contoh ketika dia tembakan tangan dia tembus," ucapnya.

Bharada E sendiri tidak terkena peluru yang ditembakkan Brigadir J. Hal itu diduga terjadi karena Bharada J berada di posisi lebih tinggi, yakni di lantai 2 sehingga tubuhnya terlindungi.

Ramadhan menyebut Bharada E melakukan pembelaan diri karena mendapat ancaman. Meski demikian, Bharada E tetap diperiksa oleh Propam Polri dan Polres Metro Jaksel.

"Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan. Statusnya belum, karena posisinya ya siapa pun yang mendapat ancaman seperti itu pasti akan melakukan pembelaan gitu, jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela Ibu (istri Kadiv Propam)," ucapnya.

Foto rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Foto: Ketua RT Seno.Foto rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (Karin Nur Secha/detikcom)

Jenazah Brigadir J telah diserahkan ke pihak keluarga di Jambi. Pihak keluarga menilai ada sejumlah kejanggalan pada kondisi jenazah seperti luka sayatan hingga memar.

Selain itu, pihak keluarga mengaku tak yakin Brigadir J berani melecehkan istri Irjen Ferdy Sambo. Keluarga mengatakan keterangan polisi soal dugaan pelecehan itu perlu dibuktikan secara otentik lewat rekaman CCTV.

"Saya tak yakin ya dengan keterangan itu. Saya butuh hasil bukti otentiknya seperti CCTV ya, kalau memang adik saya telah melakukan perbuatan itu," kata Kakak Kandung Brigadir J, Yuni Hutabarat, seperti dilansir dari detikSumut.

"Jika itu ada buktinya mungkin kami bisa menerimanya, tetapi ketika kami nanya dengan salah satu utusan Polri dari Mabes di Jakarta juga ketika kami minta bukti CCTV-nya, disebut jika CCTV tidak ada," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(haf/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads