Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini meningkat di angka 67,5%. Angka itu naik 7,6% dari angka pencapaian pada April lalu atau sebelum Jokowi merombak (reshuffle) kabinet, yakni sebesar 59,9%.
Adalah lembaga survei Indikator Politik yang merekam data tersebut. Survei ini dilakukan pada 16-24 Juni 2022 dengan total 1.200 responden.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) Β±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan alasan paling utama responden memilih puas atas kinerja Jokowi adalah memberikan bantuan kepada rakyat kecil dan membangun infrastruktur jalan dan jembatan. Masing-masing memiliki persentase sebesar 38,1% dan 20,0%.
"Yang mengatakan puas itu umumnya karena pemerintah memberikan bantuan kepada rakyat kecil. Alasan kedua adalah presiden membangun infrastruktur, jalan, jembatan, dan seterusnya," kata Burhanuddin dalam konferensi pers virtual, Senin (11/7/2022).
Sementara, lanjut Burhanuddin, dari responden yang memilih tidak puas, sebanyak 44,1% dilatarbelakangi isu harga-harga kebutuhan pokok. Selain itu, sebanyak 15,4% responden didasari faktor bantuan tidak merata.
"Ada total kurang lebih sekitar 30% masyarakat yang tidak puas, jadi hampir sepertiga masyarakat tidak puas. Itu sumber ketidakpuasan mereka itu terutama karena faktor harga-harga bahan pokok yang meningkat. Kedua, ini menarik, yaitu bantuan tidak merata," katanya.
Berikut ini rincian tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi dirilis, Senin (11/7):
Sangat puas 9,7%
Cukup Puas 57,8%
Kurang puas 25,8%
Tidak puas sama sekali 4,4%
Tidak tahu 2,2%