Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku rutin berkomunikasi dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK). Komunikasi, kata dia, dilakukan melalui sambungan telepon hingga pesan singkat.
"Kita komunikasi terus, saya komunikasi rutin dengan penanggung jawab Jawa-Bali, yaitu Pak Luhut Binsar Pandjaitan, sehingga kita komunikasi terus, me-review setiap perkembangan," kata Anies di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/7/2022). Anies menjawab pertanyaan bagaimana koordinasi penanganan PMK di Jabodetabek.
"Kita biasa telepon-teleponan, kirim WhatsApp dan catatan data dan rapat koordinasi terus dilakukan," tambahnya.
Di samping itu, pihaknya juga melakukan pengecekan rutin terhadap hewan kurban yang masuk ke Jakarta. Anies memastikan seluruh proses pengecekan dilakukan secara ketat.
"Insyaallah kondisi terpantau dan kita selalu koordinatif," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati melaporkan terdapat 58.010 ekor hewan kurban di Jakarta. Angka itu mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
"Pada saat ini pemasukan ternak kurban di DKI Jakarta kurang lebih 58.010 ekor karena ada lonjakan, terutama kebutuhan kambing dan domba. Kalau untuk sapi masih perhitungan 21 ribu, kemudian sisanya adalah kambing dan domba," ujar Suharini.
Suharini juga mengungkapkan, Jakarta juga mendapat banyak orderan pembelian daging kurban dari luar kota.
"Kami juga membangun kerja sama dengan kawan-kawan daerah pemasok, di mana mereka lebih menyukai membeli dari Jakarta. Sehingga 58 ribu itu hitungannya kebutuhan Jakarta kurang lebih 47 ribu sekian dan sisanya akan dibawa ke luar Jakarta," tandasnya.
(taa/gbr)