.webp)
Generasi muda diharapkan dapat menjadi komunikator politik yang baik, khususnya di era digital yang sarat akan perubahan. Menurut Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat penguatan literasi politik anak bangsa sangat penting dilakukan.
Adapun harapannya agar generasi muda dapat mempersiapkan diri untuk mengantisipasi berbagai perubahan dengan memahami pola-pola komunikasi di ruang publik.
Hal ini ia sampaikan dalam Webinar Nasional bertema 'Komunikasi Politik untuk Konsolidasi Demokrasi'. Webinar yang berlangsung Kamis (7/7) ini digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai garda terdepan di era digital ini, generasi muda harus mampu menjadi komunikator politik yang baik," kata Lestari dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022).
Perempuan yang akrab disapa Rerie ini menilai komunikator di era digital bisa menjadi aktor pembentuk persepsi di ruang-ruang publik. Untuk menjadi komunikator yang baik, diperlukan penguatan literasi. Sebab jika tidak dibekali berbagai pemahaman terkait apa yang terjadi di ruang publik, maka potensi terjadinya distorsi terkait informasi yang diterima sangat besar.
Untuk mencegah distorsi informasi di ruang publik, Rerie mendorong dibangunnya kesiapan. Baik untuk para komunikator maupun masyarakat yang menerima informasi. Salah satunya melalui penguatan literasi politik lewat berbagai diskusi dan kajian akademis yang dapat menjadi bekal bagi generasi muda dan masyarakat. Sehingga, nantinya mampu memahami berbagai informasi politik yang beredar di ruang publik.
Rerie pun menyarankan pemanfaatan kanal-kanal digital untuk memasyarakatkan nilai-nilai kebangsaan yang merupakan warisan para pendiri bangsa. Tujuannya, agar nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki dan mampu membentuk karakter bangsa ini tidak mudah hilang.
Lihat juga video 'Dampak Politik Juru Damai Jokowi':
