Disdik Depok soal Cuitan Guru Singgung HRS dan Holywings: Tak Pantas

Disdik Depok soal Cuitan Guru Singgung HRS dan Holywings: Tak Pantas

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 06 Jul 2022 09:33 WIB
People holding mobile phones are silhouetted against a backdrop projected with the Twitter logo in this illustration picture taken in  Warsaw September 27, 2013.   REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo
Ilustrasi Twitter (Foto: Reuters/Kacper Pempel)
Depok -

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok menonaktifkan guru ER gegara cuitannya yang mengaitkan Habib Rizieq Shihab dengan penutupan Holywings. Disdik Depok menilai cuitan guru ER tidak pantas sebagai seorang pendidik.

"Alasannya cukup jelas, ada ungkapan atau kata-kata yang keluar itu tidak sepantasnya keluar dari seorang pendidik, ujar Kepala bidang (Kabid) Pembinaan SD pada Disdik Kota Depok, Wawang Buang, saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (5/7/2022).

Guru ER dinonaktifkan sejak Senin (6/7) bersamaan dengan dipanggilnya ia oleh Disdik Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara dinonaktifkan sambil fakta-fakta lain. (Penonaktifan) sejak Senin setelah dipanggil untuk dimintai keterangan," ungkap Wawang.

Wawang menyebut penonaktifan guru ER dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan. Wawang juga menilai cuitan guru ER telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Alasannya cukup jelas, ada ungkapan atau kata-kata yang keluar itu tidak sepantasnya keluar dari seorang pendidik," kata Wawang.

"Maaf, selain ini alasan Disdik adalah karena cuitan ibu ini telah menimbulkan keresahan di masyarakat," lanjut dia.

Lebih lanjut, Wawang menilai penjelasan ER terkait cuitannya yang mengaitkan HRS dengan Holywings tidak masuk akal. Wawang merasa heran ER sedemikian rupa berkomentar soal HRS yang belum tahu kepastiannya hanya karena HRS dianggap berseberangan dengan pemerintah.

"Nah ini yang nggak masuk akal, hanya karena ingin mengapresiasi kinerja pemerintah pusat dengan Pak Jokowinya. Masa sedemikian rupa, mengungkapkan kata-kata yang belum tahu kepastiannya terhadap orang yang dianggap berseberangan dengan pemerintah dalam ini HRS," ungkap Wawang.


Duduk Perkara ER 'Digeruduk'

Awalnya pada Selasa (28/7) akun Twitter @Dennysiregar7 mengunggah sebuah gambar dua judul artikel soal Habib Rizieq yang dikaitkan dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta untuk menutup Holywings.

"Tunduk pada napi," kata Denny dalam cuitannya.

Guru itu lantas menjawab cuitan dengan kalimat "Soalnya si Rizik sudah kagak terima upeti lagi dari diskotek itu," ujarnya. Cuitan ER pun mendapat beragam respons dari warganet.

ER kemudian diketahui sempat membuat video permintaan maaf berdurasi 30 detik. Ia menyebut cuitan dirinya tak pantas dan murni kesalahan pribadi.

Baca penjelasan polisi di halaman selanjutnya.

Simak Video: Heboh Guru di Depok 'Digeruduk' Usai Singgung HRS dan Holywings

[Gambas:Video 20detik]





Penjelasan Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan tidak ada persekusi terkait aksi ibu-ibu 'menggeruduk' guru ER.

"Jadi tidak ada di situ tindakan persekusi. Di situ terjadi kegiatan musyawarah terkait dengan pernyataan Ibu Eni ini yang ditentang oleh kelompok ibu-ibu yang lain," kata Zulpan saat dihubungi, Selasa (5/7/2022).

Rumah Eni didatangi oleh sekelompok ibu-ibu pada Senin (4/7), sekitar pukul 13.00 WIB. Zulpan menegaskan kedatangan warga yang protes tersebut pun ikut didampingi pihak kepolisian.

"Langkah dari kepolisian tentunya memberikan perlindungan kepada semua warga masyarakat. Dalam kesempatan itu pun sebenarnya sudah ada pendampingan oleh Babinkamtibmas dan Babinsa di situ untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Menurut Zulpan, kedatangan kelompok ibu-ibu ke rumah Eni buntut pernyataan Eni di media sosial yang ditentang kelompok ibu-ibu. Namun Zulpan enggan membeberkan pernyataan yang dikeluarkan Eni hingga menciptakan polemik tersebut.

Dia menyebut kedua pihak lalu dipertemukan di kediaman Eni untuk dilakukan mediasi. Eni pun telah menyampaikan permintaan maaf.

Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads