Ukraina mewanti-wanti keras terkait tawaran Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia. Ukraina menyebut tawaran Putin itu ibarat penyuapan.
Hal itu disampaikan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, dalam jumpa pers virtual, Selasa (5/7/2022). Vasyl mengatakan tawaran Putin itu merupakan pola yang umum digunakan Rusia.
"Itu metode yang sangat umum dipakai Rusia sepanjang waktu. Tapi itu seperti penyuapan. Itu seperti mencoba membujuk bahwa Rusia masih hebat. Tapi Anda tahu tidak, masalahnya adalah Rusia tidak mampu memproduksi apa pun, kecuali mungkin gas," kata Vasyl.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vasyl mengatakan Putin mencoba membuktikan bahwa Rusia lebih penting untuk Indonesia. Tak hanya itu, tawaran Putin juga dianggap sebagai pesan bahwa Rusia mempunyai peran penting dari negara lain di dunia untuk Indonesia.
"Mereka mencoba membuktikan mereka lebih penting untuk Indonesia dibanding Ukraina. Itu mencoba untuk membuktikan Rusia lebih penting untuk Indonesia dibanding seluruh dunia, dari Amerika Serikat, Eropa, Australia dan negara-negara lain seperti mendukung Ukraina sekarang," ujar Vasyl.
Vasyl juga menyoroti konferensi pers Putin saat bertemu Jokowi. Vasyl mengapresiasi misi Jokowi untuk mewujudkan perdamaian tapi Putin malah berbicara mengenai agenda hubungan bilateral Indonesia dan Rusia.
"Seperti yang kamu bisa dengar ke konferensi pers Presiden Indonesia dan Rusia setelah Pak Jokowi berkunjung ke Moskow, kami melihat misi dari Presiden Indonesia jelas, itu tentang perdamaian, keamanan dan pembangunan. Sedangkan pihak Rusia mencoba menghindari dan tidak menyebutkan tentang perdamaian dan sebagainya dan mereka berkonsentrasi agenda bilateral," ujar Vasyl.
Pesan Zelensky
Dalam kesempatan itu, Vasyl juga memberikan penjelasan mengenai pernyataan Jokowi yang mengaku telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Vasyl awalnya berbicara mengenai tiga arti dari pesan.
"Pesan dari Ukraina ke Rusia yang disampaikan Presiden (Presiden Joko Widodo). Pesan itu dapat mempunyai tiga arti," kata Vasyl.
Vasyl kemudian merinci ketiga pengertian pesan tersebut. Pesan tersebut dapat berupa tertulis maupun lisan.
"Arti pertama yaitu sesuatu yang tertulis di kertas, seperti pesan tertulis dan dibawa ke suatu tempat. Pengertian kedua yaitu adalah sesuatu yang sesuatu yang diucapkan, seperti lisan dan disampaikan ke pihak lain," ujar Vasyl.
Sedangkan pengertian ketiga yaitu pesan mengenai posisi Ukraina setelah Jokowi berbincang mengenai Zelensky. Pesan itu berdasarkan pemahaman dari pembicaraan kedua pemimpin negara itu.
"Pengertian ketiga yaitu setelah pertemuan tete-a-tete dan setelah pembicaraan lainnya antara presiden, dan setelah kedua pihak bertukar pikiran dan saling memahami, pesan itu diterima oleh Presiden Indonesia, yang artinya tentang posisi Ukraina dalam masalah itu," ujar Vasyl.
Vasyl menjelaskan tak ada pesan tertulis maupun pesan langsung yang disampaikan Zelensky via Jokowi. Menurut Vasyl, pesan itu merupakan pemahaman mengenai situasi Ukraina.
"Jadi tidak ada pesan tertulis dan tidak ada seperti pesan langsung seperti 'tolong katakan ini ke Putin dan sebagainya'. Jadi itu maksudnya adalah persepsi dan pemahaman dari pihak Indonesia yang disampaikan ke Vladimir Putin," ujar Vasyl.
Lihat video 'Rudal Rusia Kembali Hancurkan Bangunan Sekolah di Kharkiv':
Simak halaman selanjutnya tawaran Putin ke Jokowi.
Tawaran Putin ke Jokowi
Putin sebelumnya menyambut Jokowi di Istana Kremlin. Setelah pertemuan, Putin menyebut negaranya sudah membantu Indonesia sejak masa lalu, saat Indonesia masih baru berdiri. Kerja sama di antara keduanya bersifat saling menguntungkan. Pembicaraan tersebut juga terkait kerja sama.
"Pembicaraan hari ini dengan Bapak Joko Widodo digelar dalam suasana pembicaraan bisnis dan cukup substantif," kata Putin dilansir situs resmi Kepresidenan Rusia.
Hubungan dagang Rusia dan Indonesia disebutnya berkembang baik. Pada tahun lalu, hubungan dagang bilateral tumbuh 40% dan naik lebih dari 65% dalam lima bulan pertama di tahun ini. Hubungan perdagangan ini akan terus ditingkatkan. Kemudian, Putin mulai menyebut kerja sama untuk pengembangan nuklir di Indonesia.
"Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional," kata Putin.
Selain itu, Putin menawarkan bantuan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Rusia tertarik membantu pembangunan di sektor transportasi kereta.
"Pembicaraan hari ini dengan Bapak Joko Widodo digelar dalam suasana pembicaraan bisnis dan cukup substantif," kata Putin.
Rusia punya perusahaan negara bernama Russian Railways. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang infrastruktur dan pengoperasian kereta penumpang dan barang. Russian Railways bisa membangun transportasi kereta di IKN Nusantara di Kalimantan bagian timur.
"Kami memiliki banyak potensi kerjasama bisnis dalam pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik. Misalnya, Russian Railways dapat mengambil bagian dalam mengimplementasikan inisiatif skala besar Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke pulau Kalimantan," kata Putin.