Area Taman Dukuh Atas, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, belakangan ini ramai diperbincangkan lantaran dikunjungi oleh sekelompok remaja yang disebut berasal dari Citayam, Bogor. Roy (17), seorang remaja asal Citayam, bercerita mengapa anak muda Citayam gemar berkumpul di Taman Dukuh Atas.
Roy bercerita dia bersama teman-temannya sudah sering berkumpul di Taman Dukuh Atas sebelum tempat tersebut viral di media sosial. Salah satu alasan Roy dkk berkumpul di Taman Dukuh Atas karena suasana yang nyaman.
"Sering (nongkrong), sudah setahun lebih sebelum viral-viral kayak gini. Memang pengen nongkrong di sini kan bareng temen. Lihat suasana bagus, nyaman gitu, tenteram lagi tempatnya," ujar Roy kepada wartawan di Taman Dukuh atas, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, di daerah asalnya tidak ada tempat serupa Taman Dukuh Atas. Roy dkk biasanya datang ke Taman Dukuh Atas dengan menggunakan KRL.
"Lebih bagus di sini. Naik kereta, biasanya siang sih jam 11 itu, nyampe jam 12, 1 jam," kata Roy.
Roy dkk kerap menghabiskan waktu hingga larut malam. Mereka biasanya asik mengobrol atau bernyanyi bersama.
"Kadang nyampe begadang. Ngobrol-ngobrol biasa, main gitar nyanyi-nyanyi," jelasnya.
Bahkan Roy dkk membuat sebuah grup atau kelompok di Taman Dukuh Atas yang bernama Tim Serigala Kota. Tak tanggung-tanggung, member grup tersebut ada 40 orang.
"Geng sih ada, namanya Tim Serigala Kota. Di grup ada 40 orang. Ya member campuran ada dari Citayam ada dari Tanah Abang juga," ujar Roy.
Saat berkumpul di Taman Dukuh Atas biasanya Roy dkk membawa uang senilai Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. Di sana mereka berbelanja minuman dan makanan.
"400 kadang buat 2 hari. Paling banyak jajan di sini doang. Buat rame-rame aja, kadang sendiri Rp 300 ribu juga lah sehari," ucap Roy.
Dia menceritakan, selain mencari tempat berkumpul, alasan lain para remaja mendatangi Tamah Dukuh Atas adalah ingin beradu outfit atau pakaian yang dikenakan.
"Emang ngadu outfit, saya pengen ngimbangin aja. Kalau sekarang saya pakai sendal Rp 80 ribu, celana Rp 200 ribu, baju Rp 100-an ribu sama gelang mah biasa ceban," paparnya.
Menurut Roy, Citayam bisa saja memiliki tempat serupa Taman Dukuh Atas jika ditunjang infrastruktur jalan yang memadai. Dia berharap pemerintah bisa menghadirkan sejumlah tempat seperti Taman Dukuh Atas.
"Bisa saja nongkrong di sana, asal nyaman dan aman. Harusnya jalan raya yang udah rusak dibenerin jangan cuma bikin jalan tol intinya jalan juga enak dipakai masyarakat. Saya berharap lebih banyakin tempat kaya gini di Indonesia," harap Roy.
Lihat video 'Selain untuk Nongkrong, Taman Dukuh Atas BNI Jadi Tempat Adu Outfit':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Komentar Anies
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun ikut mengomentari ramainya remaja Citayam di Sudirman lewat akun resmi Instagramnya. Dilihat, Senin (4/5), Anies menyebut Pemprov DKI berupaya membangun ruang publik di seluruh penjuru kota. Dia berharap ruang publik itu bisa mengundang interaksi antarwarga.
"Selama beberapa tahun terakhir, Jakarta menghadirkan wajah baru, yang tercermin dari serangkaian pembangunan ruang-ruang publik di seluruh penjuru kota. Ruang ketiga yang mengundang interaksi warga, tidak hanya dari Jakarta saja, bahkan dari Citayam," tulis Anies dalam keterangan foto yang diunggahnya.