Eks Petinggi ACT Ahyudin Buka Suara soal #AksiCepetTilep

Zunita Putri - detikNews
Senin, 04 Jul 2022 15:51 WIB
Ahyudin saat masih menjadi Petinggi ACT (Dok. ACT)
Jakarta -

Mantan petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin, merespons pemberitaan terkait dugaan penyelewengan dana donasi yang kemudian memunculkan tagar #AksiCepetTilep. Seperti apa penjelasannya?

Pemberitaan yang dimaksud adalah laporan majalah Tempo yang berjudul 'Kantong Bocor Dana Umat' pada Minggu (3/7/2022) kemarin. Laporan tersebut membuat media sosial ramai dengan tagar #AksiCepatTilep dan #JanganPercayaACT.

Dalam berita tersebut, Ahyudin saat masih menjadi petinggi di ACT disebut menerima gaji besar yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah. Selain itu, Ahyudin disebut mendapat tiga mobil mewah, yakni Alphard, Pajero Sport, dan Honda CR-V. ACT juga disebut memotong donasi untuk operasional.

Saat diminta konfirmasi mengenai laporan tersebut, Ahyudin awalnya menjelaskan tentang organisasi ACT. Dia mengatakan dana ACT itu berasal dari masyarakat di berbagai belahan dunia.

"ACT itu bukan sekadar yayasan biasa, ACT adalah foundation kelas dunia... program kerja, jaringan, dan sumber pendanaannya juga dunia," ujar Ahyudin mengawali pembicaraannya kepada detikcom, Senin (4/7/2022).

Ahyudin mengungkapkan, dalam 5 tahun terakhir sejak 2017 sampai 2021, total dana donasi masuk yang dikelola ACT mencapai hampir Rp 3 triliun. Dana sebesar ini digalang ACT dari dominan donor nasional maupun donor internasional. Menurutnya, dengan hal ini, wajar bila gaji SDM di ACT besar.

"Dengan performance ACT seperti ini, wajar menurut ukuran profesionalitas semua SDM ACT mendapatkan remunerasi atau gaji yang besar sebab standar kerjanya juga besar, kontribusinya juga besar. Semua SDM inti ACT dari top leader hingga OB (office boy) bekerja tanpa kenal waktu, sebab karakter kerja kemanusiaan mengharuskan seperti itu," paparnya.

"Kantor pusat ACT pun di gedung pencakar langit. Di Menara 165 memiliki 5 lantai gedung, bukan menyewa. Armada kemanusiaan ACT standar internasional, semuanya keren, contohnya program Food Bus, sebuah layanan pemberian makan gratis bagi masyarakat miskin dengan standar bus paling top. Jumlah cabang ACT pun melampaui 100 cabang di seluruh Tanah Air, semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa layanan sosial kemanusiaan itu tak harus seerti baksos ala kebanyakan yayasan biasa di tanah air. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan ACT dipercaya masyarakat khususnya umat Islam," lanjutnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan ACT bukan lembaga kecil yang menggelar bakti sosial (baksos) kecil-kecilan. ACT, menurut dia, telah menjadi diplomasi kemanusiaan.

"Sebagai seorang muslim, saya dan kawan-kawan di ACT tak ingin lembaga berlabelkan dan bernarasikan Islam itu ecek-ecek, kecil dan sekadar baksos kecil-kecilan. Bagi kami, ACT bukan sekadar aset umat Islam, melainkan aset bangsa. Perannya di berbagai negara telah menjadi diplomasi kemanusiaan atas nama bangsa dan negara," tuturnya.

Tanggapi Isu Penyelewengan Donasi

Ahyudin pun menanggapi laporan Tempo. Dia menyebut ACT sudah biasa mendapat tuduhan miring.

"Pemberitaan Tempo saya nilai tendensius, mikro, parsial, dan tak substantif. Tetapi ACT sejak awal hingga sekarang selalu berhadapan dengan berbagai tudingan miring, bagi kami itu semua adalah keniscayaan dalam membangun gerakan kebajikan yang besar," katanya.

Sekali lagi, Ahyudin mengatakan isu bantuan program yang dikelola ACT mencakup program bantuan bencana alam internasional, bantuan tragedi kemanusiaan di berbagai negara, dan isu kemiskinan secara umum.

"ACT adalah foundation skala industri jika meminjam istilah korporasi profit, standar kerja profesional," pungkasnya.

Tonton video 'Heboh Dugaan Penyelewengan Dana ACT, Anggota DPR Minta Negara Usut':






(zap/fjp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork