Mantan pesepakbola Claudio Martinez menjadi korban pengeroyokan di sebuah bar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Istri Claudio Martinez, Musriana atau Ana, menduga pengeroyokan tersebut dilakukan secara berencana.
"Karena bisa dilihat dari beberapa CCTV yang sudah beredar, jadi seolah-olah mereka itu melakukan pengeroyokan berencana," kata Ana saat dihubungi wartawan, Senin (4/7/2022).
Ana menjelaskan seorang waiter sengaja memancing suaminya dengan mendorongnya. Ana menjelaskan Claudio Martinez saat itu tidak dalam kondisi mabuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi satu orang dijadikan pancingan untuk mendorong suami saya buat caci maki tunjuk tunjuk, buat suami saya terpancing. Namanya orang di tempat begitu, tempat beralkohol, saat itu suami saya minum, tapi tidak dalam kondisi mabuk," ujarnya.
Padahal, kata dia, hal tersebut dipicu kesalahpahaman. Ana menyebut saat itu salah seorang waiter menabrak Claudio Martinez. Claudio pun lantas merespons dengan pertanyaan sinis.
"Jadi kesalahpahaman yang pertama itu jadi suami saya kalau nggak salah mungkin keinjek atau kesenggol, suami saya bilang 'kamu di mana matanya, kenapa bisa nginjek'," kata dia.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Kuasa Hukum Akan Diskusikan dengan Rico Valentino untuk Jenguk Ibunda
Ana menyebut waiter tersebut tiba-tiba mendorong Claudio. Setelah itu, Claudio membalas dorongan waiter. Menjelang beberapa menit, pelayan bar tersebut melapor ke beberapa temannya hingga berujung pengeroyokan Claudio oleh lebih dari lima waiters.
"Waiters-nya itu malah ngedorong duluan sesuai yang ada di CCTV. Namanya suami saya tamu, suami saya dorong balik. Setelah kejadian, itu mungkin waiters-nya melapor ke temen-temennya yang lain atau gimana. Harusnya kalau mereka punya SOP yang bener, harusnya mereka melapor sama sekuriti bahwa diperlakukan begini oleh tamu. Bukan melapor ke yang lain dan meminta satu orang itu sengaja datang," kata dia.
"Sekitar 10 menit kejadian itu, satu orang datang mancing ngedorong suami saya dari belakang. Maki-maki tunjuk-tunjuk mata, supaya suami saya bikin gerakan, suami saya dorong, jatuh. Dan selang berapa detik, langsung ada dari belakang berapa orang datang untuk memukul," imbuhnya.
Ana menuturkan, sesaat setelah kejadian, dia dan suaminya memutuskan pergi dan menghindari perkelahian. Namun waiters tersebut justru mengejarnya, bahkan mereka sampai meneriaki Ana dan Claudio dan melarang taksi untuk mengangkutnya.
"Selain pengeroyokan secara fisik. Kami pun mendapatkan pengeroyokan secara teror, kami dikejar sampai ke lift kita dikejar. Mereka berusaha masuk ke lift berusaha melakukan pemukulan dan tindakan anarkis. Terus setelah kejadian itu kita masih dikejar sampai lobi, maksudnya di sini saya itu bukan maling, kenapa dikejar sampai lobi. Disitu saya diteriakin seperti maling, dicaci dengan kata-kata tidak benar kata kata kasar dan melarang taksi untuk pick up saya. Padahal kondisi suami saya sudah tidak berdaya, maksudnya apa," jelasnya.
Ana lalu melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya. Laporan Claudio Martinez teregister dengan nomor LP/B/3318/VII/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.