MenPAN-RB Tjahjo Kumolo telah tutup usia dan telah dikebumikan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Sejumlah tokoh negara mengenang sosok Tjahjo, salah satunya yakni Menko Polhukam Mahfud Md.
Mahfud Md mengenang Tjahjo dengan bercerita soal pertemuan pertamanya pada momen Idul Fitri di tahun 2.000 Mahfud kala itu baru saja diangkat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Pada pertemuan pertamanya itu, Mahfud bercerita bahwa dirinya menerima amplop yang sudah ditulis dengan 'tujuannya untuk Pak Mahfud. Pertemuan terjadi di rumah Wapres kala itu yakni Megawati Soekarnoputri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"In memoriam. Saya bertemu langsung dan ngobrol dengan Pak Tjahjo Kumolo adalah pada Idul Fitri tahun 2000, saat saya baru diangkat sebagai Menhan. Saat itu saya berlebaran di rumah Wapres Bu Megawati dan Pak Tjahjo ada di sana. Secara khusus dia memberi amplop yang sudah ditulis tujuannya: untuk Pak Mahfud," tulis Mahfud. Tulisan dalam cuitan yang dikutip disesuaikan dengan ejaan yang benar.
Cerita itu ia bagikan melalui akun Twitter-nya @mohmahfudmd pada Sabtu (2/7/2022). Tak hanya itu, amplop tersebut juga ia terima pada pertemuan terakhirnya pada 30 Mei 2022.
"Terakhir saya bertemu dan berbicara dengan Pak Tjahjo juga saat ada acara yang dihadiri Ibu Megawati, yakni, pada acara peresmian Smart School Dr Ir Soekarno di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) 30 Mei 2022. Saat itu pun dia menyerahkan satu amplop kepada saya sambil ngobrol berdua sebentar," tulis Mahfud.
Isi Amplop dari Tjahjo Kumolo
Mahfud pada cuitannya, mengungkapkan bahwa amplop tersebut berisi tentang peta kekuatan politik. Dia cukup terheran dengan Tjahjo yang rajib membuat analisis dilengkapi dengan diagram.
"Di antara pertemuan pertama dan terakhir itu kami juga sering bertemu, beliau juga sering memberi amplop tebal. Apa isi amplop-amplop itu? Tentang konfigurasi dan peta kekuatan politik terkini dan aktor-aktor kuncinya di Indonesia. Pak Tjahjo rupanya rajin membuat analisis yang dilengkapi dengan diagram-diagram," ujar Mahfud.
Selain itu, Mahfud juga mengenang soal isi tas kecil yang sering dibawa Tjahjo Kumolo. Tas itu rupanya berisi banyak cincin batu.
"Pada satu kesempatan Pak Tjahjo juga pernah membuka sebuah tas kecil yang sering dibawanya. Di dalam tas tersebut ada banyak cincin batu yang indah. Dijelaskan kepada saya nama dan asal muasalnya. Saat menjelaskan cincin-cincin itu Pak Tjahjo sangat bersemangat memberi makna simbolik atas setiap cincin," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya..
Simak Video: News of The Week: Jokowi ke Ukraina-Rusia, Tjahjo Kumolo Wafat
Mahfud Bersaksi Sosok Tjahjo Kumolo Orang Baik
Saat mendengar kabar bahwa Tjahjo Kumolo meninggal dunia, Mahfud turut berduka. Dia mendapatkan kabar tersebut saat dirinya sedang berada di helikopter.
"Saya sedang di atas helikopter bersama Jaksa Agung Bapak Burhanuddin (dari Bandung menuju Jakarta) ketika mendapat kabar melalui WhatsApp bahwa Pak Tjahjo Kumolo wafat," kata Mahfud Md di Twitter, Jumat (1/7).
Mahfud Md bersaksi sosok Tjahjo Kumolo merupakan orang baik semasa hidupnya. Mahfud mendoakan Tjahjo Kumolo mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"Inna lillah wa inna ilaihi raji'un. Saya bersaksi bahwa Almarhum orang yang baik. Semoga Allah memberikan surga-Nya," kata Mahfud Md.
Mahfud Kenang Tjahjo Sebagai Sosok yang Teliti
Mahfud Md mengikuti salat jenazah Menteri PAN-RB Tjahjo Kumulo di Masjid Quba, KemenPAN-RB. Dalam kehadirannya itu, dia bercerita sedikit soal sosok Tjahjo Kumolo.
Di mata Mahfud, Tjahjo Kumolo merupakan sosok yang teliti dan tenang dalam bekerja. Tjahjo selalu memiliki alternatif-alternatif keputusan.
"Pak Tjahjo Kumolo itu adalah sangat teliti dalam bekerja, tenang, dan bersahabat, tetapi selalu tepat. Sehingga selalu well-prepared gitu ya, untuk menyiapkan, kalau ada rapat, pasti ada bahan yang jelas. Kemudian ada tujuan yang jelas, lalu ada alternatif-alternatif keputusan. Nah, itu Pak Tjahjo, itu salah satu kenangannya," kata Mahfud di Masjid Quba, KemenPAN-RB, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (1/7).
Perihal wafatnya Tjahjo, kata Mahfud, dia mengaku sangat kaget dan terpukul. Namun Mahfud berusaha untuk mengikhlaskan.
"Kami kaget beliau wafat meskipun sudah tahu memang akan wafat, karena setiap orang akan wafat. Kita pun akan wafat. Tapi ditinggal beliau secara tiba-tiba, merasa sangat terpukul, sedih, tetapi kami menerima," ujar Mahfud.