Cerita tentang Cokelat dari Puan bagi Muhidin yang Ambruk di Paripurna

Cerita tentang Cokelat dari Puan bagi Muhidin yang Ambruk di Paripurna

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 01 Jul 2022 06:02 WIB

"Info dari dokter bagian pelayanan medik beliau ada hipertensi. Saat ini sudah diobservasi lebih lanjut oleh klinik kami dan untuk memastikan tentu harus dengan MCU," kata dia.

Sementara itu, Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan keadaan Muhidin sedang sehat. Menurutnya, Muhidin ambruk lantaran kelelahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah kondisi Pak Muhidin sudah sehat walafiat, bugar kembali dan Pak Muhidin hanya kecapekan saja," kata Said.

Said menuturkan tak ada hasil diagnosis dokter yang menyatakan kondisi Muhidin mengkhawatirkan. "Tidak ada satu pun dari hasil check up dokter yang mengkhawatirkan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Puan Beri Cokelat ke Muhidin

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menceritakan insiden Muhidin ambruk saat menyerahkan laporan kepada Puan Maharani. Doli mengatakan Puan sempat memberikan cokelat kepada Muhidin usai blackout dan terjatuh.

Doli mulanya mengaku terkejut saat senior Golkar itu tiba-tiba terjatuh. Dia melihat Muhidin sempat berusaha berdiri kembali. Namun Doli sontak meminta petugas di sekitar menyediakan kursi roda kepada Muhidin.

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Muhidin Muhammad Said (kedua kiri) dibantu staf sekjen saat terjatuh usai memberikan laporan hasil pembahasan RAPBN 2023 kepada pimpinan di Rapat Paripurna ke-26 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2021-2022 di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Muhidin Muhammad Said (kedua kiri) dibantu staf sekjen saat terjatuh usai memberikan laporan hasil pembahasan RAPBN 2023 kepada pimpinan di Rapat Paripurna ke-26 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2021-2022 di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.)

"Ya tentu tadi kami terkejut ya, kaget begitu tiba-tiba jatuh, kemudian kita lari ke atas," kata Doli kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6).

"Kita suruh duduk, tadinya kan mau jalan, makanya saya tadi yang minta agar disediakan kursi roda. Tadinya tuh Pak Muhidin mau langsung turun, jalan. Akhirnya kita suruh duduk di belakang kursi pimpinan," sambungnya.

Doli menyebut tak lama kemudian tim medis datang untuk menangani kondisi Muhidin. Saat itu, Muhidin sempat diberi minum teh hangat. Kemudian, Doli bercerita Puan juga sempat memberikan cokelat usai Muhidin diperiksa tim medis.

"Terus kemudian datang tim medis, baru diperiksa. Dia bilang, 'kayaknya saya nggak sarapan'. Tiba-tiba saja dia bilang, 'hilang (penglihatan)'. Terus, ya, kita minta siapin air minum anget, dikasih teh, terus Ibu Puan juga kasih cokelat supaya gula darahnya ini," kata Ketua Komisi II DPR itu.

Doli kemudian menyarankan Muhidin mendapat penanganan lebih lanjut di rumah sakit. Doli mengatakan saran itu juga dia sampaikan ke tenaga medis yang menangani Muhidin usai terjatuh di rapat paripurna.

"Saya bilang waktu itu, 'bang, abang suka nggak suka, harus dibawa ke rumah sakit'. Dan saya titip juga ke dokter yang tadi datang, 'ini jangan ditanya ke bapak ini, ibu harus bawa dia ke rumah sakit sekarang, jangan ditanyain (ke Muhidin)'. (Tenaga medis menjawab) 'Iya saya periksa dulu di klinik', gitu. Sekarang nggak tahu di mana situasinya," cerita Doli.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads