Spesies monyet ekor panjang makaka mendatangi perumahan mewah di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) khawatir atas keadaan tersebut.
Monyet makaka itu diduga mendatangi rumah mewah di pesisir laut itu karena tergiur makanan manusia. Petugas BKSDA di Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA), Aripin, menduga kawanan monyet makaka itu tertarik pada makanan manusia yang kadang disimpan di rumah warga Pluit Karang Asri sebagai persembahan atau sisa makanan yang dibuang ke tempat sampah.
"Takutnya kalau mengambil dari makanan masyarakat, terganggu juga habitatnya itu di sini. Padahal, di sini ada makanan mereka, salah satunya mangrove pidada dan nipah," kata Aripin seperti dilansir Antara, Kamis (30/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/6). Aripin menduga warga perumahan tidak berniat memberi makanan kepada makaka.
Menurutnya, kawanan spesies monyet ekor panjang itu tertarik karena jarak antara kawasan konservasi alam dan permukiman penduduk yang dekat.
Makaka merupakan salah satu spesies asli penghuni kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke. Primata ini sebetulnya memiliki makanan asli sesuai habitatnya, yaitu berupa mangrove pidada dan nipah.
Kekhawatiran BKSDA
Kebiasaan makaka mencari makanan manusia, lanjutnya, diduga karena masyarakat sering memberi makan kalau bertemu mereka. Kondisi ini membuat BKSDA khawatir.
Pihak BKSDA pernah mengimbau masyarakat tidak memberi makan untuk monyet di sana supaya perbuatan itu tidak mempengaruhi kebiasaan asli mereka mengonsumsi pidada dan nipah.
"Selalu di pinggir jalan itu kalau banyak masyarakat mengasih makan, dia (makaka) terlalu mengumpul di situ. Jadi kami imbau masyarakat tidak mengasih makan," kata Aripin.
Aripin memastikan jumlah mangrove dan nipah di Suaka Margasatwa Muara Angke cukup untuk konsumsi kawanan makaka di kawasan konservasi itu, yang diperkirakan jumlahnya 60-100 ekor.
Tapi buah-buahan seperti pisang dan apel dari masyarakat diduga juga menarik bagi makaka. Kalau itu diberikan, mereka akan buru-buru menghampiri meski di pinggir jalan.
Kemungkinan, makaka yang menyambangi perumahan mewah di Pluit itu salah satunya dari SMMA. Tapi sekarang, menurut Aripin, monyet ekor panjang itu seperti sudah menetap di perumahan Pluit Karang Asri.
"Kalau saya lihat itu di Blok 10 (Jalan Pluit Karang Asri Blok 10 RW 013 Kelurahan Pluit). Itu ada salah satunya (kumpul) di sana," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Hendra 'Ayah Sejuta Anak', Tampung 55 Bayi yang Terbuang
"Saya nggak tahu kenapa, mungkin karena mereka punya kaki, berjalan, atau di pinggir sungai, berenang," kata Aripin.
BKSDA mengimbau masyarakat tak lagi memberi makan agar makaka tak berkumpul di permukiman warga. Selain itu, kalau ada tong sampah, dipilah agar tidak ada sampah sisa-sisa makanan.
"Karena khawatir tempat sampah didatangi makaka, lalu diberantakin semua karena mereka mencari makan," katanya.
Populasi Makaka di Pluit
Sementara itu, perwakilan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) Itang menyebutkan pernah menemukan 26 ekor makaka di Pluit Karang Asri.
"Kami pernah mengecek daerah tersebut untuk penghitungan populasi, berdasarkan data ada 26 ekor di Pluit Karang Asri," kata Itang.
Padahal monyet ekor panjang yang mempunyai nama Latin Macaca fascularis itu memiliki habitat sendiri. Umumnya dapat ditemui di hutan pantai atau hutan mangrove dan di pegunungan dengan ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.
Sedangkan untuk pakan makaka di Suaka Margasatwa Muara Angke, YIARI belum mempunyai data yang riil terkait jumlahnya. Namun berdasarkan cara penilaian langsung, pakan tersebut dinilai masih mencukupi untuk para makaka tersebut.
"Imbauan, dari sisi tempat sampah. Jangan sampai tempat sampah itu terbuka, harus tertutup dan juga jangan sampai memberi makan si monyet tersebut," kata Itang.
SMMA adalah sebuah kawasan konservasi di wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun dari peta Google terlihat kawasan itu juga berseberangan dengan perumahan Pluit Karang Asri dengan dibatasi aliran Kali Angke.