Viral Anggota DPR Anggap Bus BTS Sulsel Mubazir karena Kosong Penumpang

Viral Anggota DPR Anggap Bus BTS Sulsel Mubazir karena Kosong Penumpang

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 30 Jun 2022 12:00 WIB
Muhammad Aras
Muhammad Aras (YouTube Komisi V DPR RI Channel)
Jakarta -

Video Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PPP Muhammad Aras mengkritik bus buy the service (BTS) yang beroperasi di Sulawesi Selatan (Sulsel), viral dan menjadi kontroversi. Aras menyebut bus BTS mubazir karena kerap kosong penumpang.

Pernyataan Aras menjadi sorotan di media sosial Twitter. Aras menyebut penumpang bus BTS Sulsel kerap kosong. Dia mengaku melihat langsung fenomena ini. Banyak yang mempertanyakan mengapa Aras sebagai anggota DPR tidak mencari solusi konstruktif agar banyak penumpang yang naik bus BTS di Sulsel.

Berdasarkan penelusuran, video yang menjadi perbincangan di media sosial itu merupakan bagian dari kritik Aras dalam rapat kerja dengan Dirjen Hubungan Darat Kemenhub dan BPTJ, Rabu (29/6). Aras mengaku bersyukur BTS berfungsi di Sulawesi Selatan, namun dia memberi catatan berdasarkan pengalaman yang dilihatnya langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian yang selanjutnya, ini saya melihat apa yang disampaikan Pak Ketua tadi terkait BTS di Sulawesi Selatan alhamdulillah sudah berfungsi, Pak. Tapi sayangnya, kebetulan itu setiap hari lewat depan rumah saya, hampir setiap hari itu isinya kosong. Hampir setiap hari isinya kosong," kata Aras seperti dilihat di akun YouTube Komisi V DPR RI Channel, Kamis (30/6/2022).

Legislator daerah pemilihan Sulawesi Selatan II ini menilai fasilitas transportasi publik kini kurang diminati masyarakat. Sebab, masyarakat memiliki kendaraan pribadi dan fasilitas lainnya.

ADVERTISEMENT

"Hari ini untuk kendaraan yang memuat penumpang massal, itu terlalu tidak diminati lagi hari ini. Karena fasilitas-fasilitas di masyarakat sudah cukup lumayan banyak," ujarnya.

Aras kemudian membandingkan transportasi publik saat dia masih berkuliah dengan saat ini. Menurutnya, saat ini para pelajar sekolah tingkat menengah pun sudah menggunakan kendaraan pribadi untuk bersekolah.

"Di kampus zaman kami, Pak, masih sangat membutuhkan kendaraan yang berbasis berpenumpang besar. Karena kami belum bisa beli motor, kami di kampus itu hanya bisa lihat motor yang terbatas hanya milik dari para pengajar saja. Hari ini, jangan perguruan tinggi, di SMP dan SMA saja sudah penuh dengan kendaraan. Ditambah lagi dengan kendaraan-kendaraan yang berbasis online yang bisa menjemput dari rumah langsung ke pintu kelasnya," ujarnya.

Aras menilai transportasi publik bus BTS Sulsel menjadi mubazir karena dibiarkan kosong penumpang. Padahal, kata Aras, bus tersebut disubsidi pemerintah.

"Sehingga, kelihatannya sangat mubazir. Subsidi ini kan sebaiknya berangkali ditingkatkan ke fasilitas-fasilitas yang ada di daerah itu, sehingga ini bisa memudahkan dari pengguna jalan dan pengguna transportasi yang lain," sebutnya.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Saksikan juga 'Detik-detik Wakil Ketua Banggar Muhidin Ambruk di Paripurna DPR':

[Gambas:Video 20detik]



BTS Sulsel, di mata Aras, belum maksimal memberi dampak terhadap masyarakat. Sementara, operasional BTS Sulsel, katanya, terus mendapat kucuran dana dari pemerintah.

"Ini menjadi perhatian kami, karena ini proyek yang betul-betul tidak terlalu signifikan manfaatnya untuk masyarakat umum. Bayangkan kalau sudah lalu-lalang, sudah disubsidi, sopirnya digaji, kondekturnya digaji, kemudian kendaraannya juga disubsidi. Lalu ini tidak terlalu maksimal fungsinya untuk kepentingan atau memudahkan pergerakan manusia dari tempat satu ke tempat yang lain," imbuhnya.

detikcom sudah menghubungi Muhammad Aras untuk meminta penjelasan dan tanggapan atas kontroversi ini. Saat dihubungi, Aras mengatakan sedang berada di dalam pesawat hendak lepas landas dan akan menghubungi kembali.

Halaman 2 dari 2
(rfs/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads