Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Sesar Baribis di selatan Jakarta terbukti aktif. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiapkan sejumlah langkah mitigasi ancaman gempa.
Sebagaimana diketahui, studi tentang keaktifan Sesar Baribis ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Scientific Reports (Nature) dengan judul 'Implications for fault locking south of Jakarta from an investigation of seismic activity along the Baribis fault, northwestern Java, Indonesia'. Penelitinya adalah S Widyantoro dari ITB dan P Supendi dari BMKG. Keduanya juga berkolaborasi dengan ilmuwan dunia lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
S Widyantoro dan kawan-kawan dalam studinya tersebut mengungkap bahwa Sesar Baribis kemungkinan aktif. Sesar ini berada di barat laut Pulau Jawa.
"Penyebaran seismik lubang bor baru-baru ini yang dilakukan di sepanjang Sesar Baribis di barat laut Jawa mengungkapkan bahwa itu mungkin aktif," tulisnya.
Berdasarkan studi GPS di wilayah selatan, tampak ada tingkat gelombang naik (kompresi) yang tinggi.
BMKG pun membenarkan Sesar Baribis di selatan Jakarta terbukti aktif dengan estimasi laju geser mencapai sekitar 5 milimeter per tahun.
"Selain itu keaktifan sesar ini didukung hasil monitor alat sensor seismograf BMKG di mana terdapat aktivitas gempa yang terpantau di jalur sesar, meskipun dalam magnitudo kecil 2,3-3,1," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
BMKG mengapresiasi hasil kajian tentang aktifnya Sesar Baribis di selatan Jakarta. Menurut Daryono, jalur sesar Baribis dan sekitarnya meliputi kota besar seperti Bogor, Bekasi, dan Jakarta yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 km.
Jalur sesar tersebut melintas di selatan Jakarta sebagai segmen Jakarta, disamping segmen yang berada di sebelah timur yang dapat disebut sebagai segmen Bekasi - Purwakarta. Sehingga, dapat dikatakan Jakarta bagian selatan rentan dilanda gempa bumi.
Studi ini pun direspons oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia mengatakan akan mengecek Sesar Baribis itu.
"Nanti akan saya cek kembali," kata Anies dilansir Antara, Sabtu (25/6/2022).
Lantas, apa saja langkah yang akan dilakukan oleh anak buah Gubernur Anies?
Baca di halaman selanjutnya.
1. Sosialisasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiapkan sejumlah langkah mitigasi menghadapi ancaman gempa. Salah satunya yakni sosialisasi dan edukasi.
"BPBD Provinsi DKI akan melakukan sosialisasi, memberikan edukasi dalam rangka mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi tersebut untuk masyarakat," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Insyaf dalam keterangannya, Minggu (26/6/2022).
Insyaf mengatakan mitigasi ataupun sosialisasi menghadapi bencana gempa bumi diajarkan melalui sekolah-sekolah hingga pemilik bangunan bertingkat di Jakarta. Mengingat, Jakarta masuk ke dalam lintasan Sesar Baribis bersama Purwakarta, Karawang, Bekasi, Tangerang, hingga Banten.
"Seperti yang sudah dilakukan BPBD dalam edukasi kegiatan gempa yaitu kegiatan sekolah/madrasah aman bencana dan sosialisasi kepada pemilik gedung bertingkat di DKI dan sebagainya," ujarnya.
2. Pantau peringatan dini gempa
BPBD juga terus memantau peringatan dini gempa yang dipaparkan oleh BMKG. Nantinya, peringatan dini bakal diteruskan kepada warga Jakarta melalui media sosial milik BPBD.
"BPBD selalu memonitor juga peringatan dini gempa yang disampaikan oleh BMKG untuk disampaikan kembali melalui kanal-kanal media sosial BPBD, seperti website BPBD, Instagram, Twitter, Facebook, dan grup WhatsApp yang beranggotakan pemimpin wilayah dan Dinas Teknis," ujarnya.
3. Siapkan call center 24 jam
BPBD juga telah menyiapkan call center yang beroperasi 24 jam.
"Apabila ada keadaan darurat dapat menghubungi call center 112 yang beroperasi 24 jam," katanya.
Baca juga: Gempa M 2,9 Guncang Perairan Gunungkidul |