Pakar Bicara Rencana Jokowi ke Ukraina Mirip Momen Soeharto ke Bosnia

Pakar Bicara Rencana Jokowi ke Ukraina Mirip Momen Soeharto ke Bosnia

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 26 Jun 2022 12:22 WIB
Jokowi Bertolak ke Eropa
Jokowi akan mengunjungi Ukraina dalam lawatannya ke Eropa. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke Kiev, Ukraina, dalam lawatannya ke Eropa yang dimulai dari Jerman. Lawatan Jokowi ke Ukraina ini dinilai mirip seperti saat Presiden RI kedua, Soeharto, mengunjungi Sarajevo, Bosnia, yang juga pernah dilanda perang.

"Ini mirip dengan kunjungan Soeharto ke Sarajevo, Bosnia, pada Maret 1995, semoga semuanya aman dan sukses," kata Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib dalam keterangannya, Minggu (26/6/2022).

Ridlwan Habib menilai langkah Jokowi lebih berani dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Menurutnya, Joe Biden hanya berkomentar dari jauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jokowi lebih berani dari Joe Biden, karena Biden hanya bisa berkomentar dari jauh, sedangkan Jokowi datang langsung menemui dua pihak yang bertikai," ujarnya.

Pakar intelijen UI itu juga menambahkan, langkah Jokowi sangat strategis di tengah ketidakpastian global. "Dunia terancam krisis energi dan krisis pangan karena perang Ukraina dan Rusia, langkah Jokowi menemui kedua pemimpin negara itu benar-benar ditunggu publik dunia," kata Ridlwan.

ADVERTISEMENT

Risiko apa saja yang perlu diwaspadai? Baca halaman selanjutnya.

Simak Video: Tekad Bulat Jokowi Temui Zelensky-Putin, Ajak Dialog Perdamaian

[Gambas:Video 20detik]



Faktor Keamanan

Ridlwan mengingatkan agar faktor keamanan dihitung dalam kunjungan Jokowi membawa misi perdamaian dunia. Dia pun mengungkap beberapa risiko keamanan. Menurutnya, ada tiga risiko yang perlu diwaspadai.

"Ancaman pertama, risiko collateral war atau dampak tak disengaja saat kunjungan. Karena Kiev masih menjadi sasaran Rusia bukan tidak mungkin pada saat kunjungan Jokowi bersamaan dengan serangan pesawat tempur atau rudal jarak jauh. Mungkin tidak ditujukan pada Presiden Jokowi, tapi karena berada di kota yang sama, harus waspada dampaknya," katanya.

"Ancaman risiko yang kedua datang dari pihak-pihak gelap yang tidak ingin kunjungan berhasil. Sebab, jika berhasil, maka Jokowi dianggap mempermalukan mereka. Ini juga harus diwaspadai karena di medan perang, anonim army atau pasukan gelap bisa saja beroperasi, mereka berupaya mempermalukan Ukraina sebagai tuan rumah," ujar Ridlwan.

Risiko ketiga, menurut Ridlwan, saat Jokowi mengunjungi Rusia. Ridlwan menyebut Rusia harus benar-benar menjamin keamanan Presiden Jokowi.

"Ancaman risiko yang ketiga adalah saat kunjungan ke Moskwa, Rusia. Pihak Rusia harus benar-benar menjamin keamanan Jokowi dari pihak anti Rusia yang tidak ingin hubungan Indonesia Rusia berjalan baik. Walaupun bukan medan perang, namun risiko di kota Moskow sama dengan kota Kyiv," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads