Kace ke Napoleon: Mau Jadi Jenderal Nomor 1, Ubah Dulu Kekerasannya

Kace ke Napoleon: Mau Jadi Jenderal Nomor 1, Ubah Dulu Kekerasannya

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 23 Jun 2022 16:17 WIB
Irjen Napoleon Bonaparte kembali menjalani sidang kasus penganiayaan terhadap M Kace. Sidang menghadirkan M Kace sebagai saksi korban.
M Kace saat bersaksi di sidang Irjen Napoleon. (Andhika Prasetia/detikcom)

Napoleon bertanya kepada Kace, apakah saat itu telah terjadi perdamaian. Kace menyebut secara pribadi telah berdamai dan tidak ada dendam kepada Napoleon.

Akan tetapi, kata Kace, proses hukum harus tetap berjalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang Saksi lihat dari peristiwa video itu apakah itu menggambarkan bahwa pada hari itu, tanggal 17 November 21, telah tercipta satu perdamaian di antara kita?" tanya Napoleon.

"Iya, saya secara pribadi memang damai dengan Pak Napoleon, maksud saya tidak ada dendam, tapi ada konsekuensi hukum," jawab Kace.

ADVERTISEMENT

Napoleon kembali bertanya apakah pada saat itu M Kace tulus berdamai dengan dirinya. Kace mengatakan selalu tulus kepada siapa pun, apalagi Napoleon adalah seorang jenderal besar nomor satu.

"Saya tulus, sama siapa pun, jenderal besar nomor satu. Siapa tahu saya jadi orang besar terkenal," kata Kace.

"Aaamin, aamin, Pak Kace sebut saya jenderal nomor satu?" tanya Napoleon.

"Saya selalu doakan," jawab Kace.

Kolase M Kace dan Irjen NapoleonKolase M Kace dan Irjen Napoleon Bonaparte. (Andhika Prasetia/detikcom)

Kemudian, ada momen gelak tawa Napoleon saat bertanya soal jenderal nomor satu. Kace saat itu berkelakar Napoleon bisa menjadi jenderal nomor satu di Indonesia asalkan konsep kekerasannya diganti terlebih dahulu.

"Nomor satu di mana, Pak?" tanya Napoleon.

"Ya di rumah kek, tidak apa-apa. Kalau mau di Indonesia ya konsepnya diganti dulu, jangan kekerasan," kata Kace sambil disambut gelak tawa Napoleon.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads