Pemerintah mengakui masih menutup rapat draf RKUHP terbaru. Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej meminta publik bersabar.
"Bukannya kami tidak mau membuka draf tersebut kepada publik, tapi ini ada proses yang harus dihormati bersama," kata Eddy dalam diskusi daring dan luring yang disiarkan di YouTube, Kamis (23/6/2022).
Eddy mencontohkan saat memimpin tim pemerintah dalam RUU TPKS. Eddy mengaku tiap malam diteror untuk membuka draf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kita tahu proses, tahu hukum. Sebelum naskah itu diserahkan ke DPR, kita tidak akan membuka ke publik," ujar Eddy.
Begitu draf diserahkan ke DPR, pemerintah berjanji baru akan membuka ke publik.
"Sampai hari ini tim pemerintah masih membaca ulang. Kita tidak mau apa yang pernah terjadi dalam UU Ciptaker terulang. Malu, ini ada puluhan guru besar hukum pidana, kemudian tidak membaca teliti. Jadi kita baca teliti betul, kita serahkan ke DPR, baru kita buka ke publik," ungkas Eddy.
Mewakili pemerintah, Eddy menyatakan menerima semua masukan dari masyarakat.
"Kalau hari ini kita serahkan kemudian masih perubahan itu nanti kita dicaci maki lagi, ini yang kita terima tidak sama dengan yang kita omongkan, jadi maju kena mundur kena. Tapi saya pahami itu lah. Apalagi saya dalam sisi pemerintah, pemerintah itu bertindak benar saja salah, apalagi salah. Jadi mohon bersabar," pungkas Eddy.
Lihat juga video 'Pemerintah Akomodasi 14 Isu Krusial RKUHP, Segera Diparipurnakan':