Respons Demokrat soal 5 Pertanyaan Mega yang Tak Pernah Dijawab SBY

Respons Demokrat soal 5 Pertanyaan Mega yang Tak Pernah Dijawab SBY

Gibran Maulana - detikNews
Kamis, 23 Jun 2022 11:35 WIB
SBY dan Megawati penganugerahan doktor kehormatan pada Ketua MPR Taufiq Kiemas di Gedung MPR/DPR, Maret 2013
SBY dan Megawati (Foto: dok. Setneg)
Jakarta -

Cerita di balik layar tentang penyebab dinginnya hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) perlahan terungkap. Versi senior PDIP Panda Nababan, ada lima pertanyaan Megawati kepada SBY yang tak pernah dijawab sampai sekarang. Demokrat merespons cerita Panda Nababan.

Cerita Panda Nababan disampaikan dalam acara Adu Perspektif dengan tajuk 'Pidato Megawati dan Gerilya Parpol Cari Koalisi' yang diadakan detikcom dan Total Politik, Rabu (22/6) malam. Cerita ini terkait Pilpres 2004. Panda Nababan diutus Megawati untuk bertemu SBY menanyakan lima hal tersebut.

Panda Nababan menyebut lima pertanyaan itu merupakan syarat agar Megawati mau bertemu SBY. Panda Nababan berangkat ke Istana Merdeka menemui SBY. "Pertama, apakah benar dia pernah mengucapkan kepada banyak orang 'Saya ini sebenarnya sudah di comberan, dijadikan orang sama Mega'. Bener nggak omongan itu? Tidak dijawab," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan kedua adalah soal apakah SBY akan maju jadi capres/cawapres hingga soal tak diajak ikut rapat. Semua pertanyaan itu, kata Panda Nababan, juga tak dijawab SBY. SBY disebut hanya melihat langit-langit di Istana Merdeka selama pertemuan.

"Nah, lima ini, waktu saya sampaikan, dia (SBY) cuma menerawang, melihat langit-langit, gitu lho. Ada satu jam lebih, tidak dijawab saya. Lalu kemudian saya kembali ke Ibu Mega," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Respons Demokrat

Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh Megawati dan SBY. Sebab, menurut Herzaky, kedua tokoh tersebut tokoh yang dihormati.

"Kalau bagi kami, melihat beliau berdua ini kan tokoh bangsa sebenarnya, harus kita hormati dan kita hargai. Kami sebenarnya kalau ditanya lima pertanyaan itu atau menjembatani, mungkin yang bisa menjawab hanya beliau berdua sebenarnya," ucap Herzaky.

"Tapi kami yakini, ya, beliau ini sama-sama tokoh bangsa, sama-sama punya kontribusi untuk negara ini. Kita tempatkan pada tempat yang pas gitu. Saat ini, Pak SBY sendiri sebenarnya telah tidak lagi berada di politik, beliau lebih banyak melukis, kemudian membentuk klub bola voli Lavani," imbuhnya.

(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads