Gubsu: Negara Maju Tak Ada Pancasila, tapi Lebih Menjalankan

Gubsu: Negara Maju Tak Ada Pancasila, tapi Lebih Menjalankan

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikNews
Rabu, 22 Jun 2022 16:56 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (dok. Diskominfo Sumut)
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (Foto: dok. Diskominfo Sumut)
Medan -

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengungkapkan masih banyak warga Indonesia yang tidak menjalankan nilai-nilai Pancasila. Bahkan Edy menilai orang Jepang lebih menjalankan nilai-nilai Pancasila daripada orang Indonesia.

Edy mengatakan hal itu saat membuka acara dialog kebangsaan bertajuk 'Merefleksikan Pancasila dalam Keseharian di Tengah Tantangan Globalisasi dan Demokrasi' yang digelar di Medan, seperti dilansir dari detikSumut. Edy awalnya menyampaikan seharusnya seminar tentang Pancasila tak perlu dilakukan lagi.

"Sebenarnya kita, sudah seumur ini negara ini, tak lagi berbicara ini (seminar tentang Pancasila). Karena disusun oleh orang-orang tua kita dulu," kata Edy dalam sambutannya, Rabu (22/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kata Edy, seminar tentang Pancasila ini tetap digelar karena masih banyak orang yang tidak menjalankan nilai-nilai Pancasila. Bahkan, menurutnya, warga di negara maju lebih mengamalkan nilai-nilai Pancasila daripada orang-orang di Indonesia.

"Negara-negara maju itu tidak ada Pancasila, tapi dia lebih menjalankan Pancasila daripada kita, yang membuat kan, seolah-olah platform Pancasila," ucap Edy.

ADVERTISEMENT

Salah satu negara yang menurut Edy menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah Jepang. Edy mengatakan warga Jepang menjalankan nilai ketuhanan hingga keadilan, yang mana itu merupakan nilai di dalam Pancasila.

"Di Jepang sana tak ada Pancasila, tapi dia menaati agama, ketuhanannya, walaupun hampir tak ada orang ibadah di sana. Tapi dia benar benar menjalankan ketuhanan," sebut Edy.

Baca selengkapnya di sini

(idh/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads