Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma mengaku belum terpikir untuk melanjutkan karir politik di DKI Jakarta dengan maju di pilgub. Prinsip Risma, jabatan bukanlah sesuatu yang bisa diminta.
"Aku nggak itu, saya sekali lagi, saya nggak pernah membayangkan jadi apa saya. Karena bagi saya jabatan itu nggak bisa diminta. Jadi waktu mulai pertama sampai kedua jadi wali kota, bahkan kemarin sama menteri pun saya nggak tahu, karena nggak dikasih tahu juga," kata Risma kepada wartawan, di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022). Risma menjawab jika didorong maju Pilgub DKI.
Risma mengatakan belum ada komunikasi apa pun dari partai terhadapnya mengenai pilgub. Risma menekankan dirinya fokus konsentrasi terhadap tugasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada, saya harus kerja memang konsentrasi penuh. Kan saya DPP bidang kebudayaan, saat saya lagi konsentrasi bagaimana orang ini bisa akses ekonomi, lebih baik gitu," ujarnya.
Risma mengaku tak bermimpi maju Pilgub DKI 2024. Sampai saat ini pun politikus PDIP itu mengaku tak punya keinginan ke arah sana.
"Tapi sekali saya menyampaikan itu bukan anu saya. Bukan keinginan atau mimpi saya atau apa, tidak ada, sedikit pun tidak ada. Karena bagi saya jabatan itu tidak boleh diminta," ujarnya.
Lantas, apakah Risma akan siap jika diusung di Pilgub DKI?
Risma tidak menjawab lugas. Dia lantas mengungkit dirinya pernah menolak ketika ditawari jadi menteri.
"Ndak tahu, karena menteri itu sudah 4 kali saya menolak ke Ibu (Megawati), kemudian Pak Jokowi ketika terpilih pertama saya 'matur Ibu, Bu saya nggak mau jadi menteri'. Bahkan yang kedua dan terakhir Pak Jokowi, kedua, saya posisi di Jerman, 'ndak Bu'. Kemudian Pak Jokowi di Surabaya, 'saya ndak Pak, ndak Pak, saya selesaikan wali kota dulu'. Kemarin (ketika ditunjuk jadi Mensos) nggak dikasih tahu, jadi ya gagap-gagap gitu, karena nggak bawa baju, ndak bawa apa," tuturnya.
Simak juga video 'Risma soal Peluang Maju Pilgub DKI: Bukan Mimpi Saya':