Perihal 'Partai Sombong' sedang membayangi hubungan politik antara Surya Paloh dan Megawati Soekarnoputri. Jika kilas balik ke 2019, ketika pelantikan anggota DPR, momen dingin antara Surya Paloh dan Megawati terpampang nyata di hadapan publik.
Momen dingin Paloh dengan Megawati itu tertangkap dalam sebuah potongan video Kompas TV yang ramai dibagikan di dunia maya. Video tersebut menampilkan momen saat proses pelantikan anggota DPR 2019-2024 di gedung Nusantara, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2019.
Dalam video tersebut, terlihat Megawati disorot kamera saat sedang berjalan di wilayah VIP di gedung Nusantara. Tampak orang-orang yang dilewati Megawati berdiri dan menyalami Presiden RI ke-5 itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang saat itu belum menjadi Ketua Umum Demokrat. AHY menjura (membungkuk sambil menangkupkan kedua tangan) kepada Megawati dan politikus Golkar Rizal Mallarangeng menyalami Megawati, juga sambil menjura.
Tepat di sebelah kanan Rizal, ada Surya Paloh dalam posisi berdiri. Saat inilah momen dingin Paloh dan Megawati terlihat. Sebab, Megawati hanya menoleh saat melewati Paloh. Saat itu memang sedang hangat soal isu keretakan hubungan Surya Paloh dengan Megawati.
Seperti dalam video, Paloh terlihat hanya berdiri, tak menjulurkan tangan untuk bersalaman ke arah Megawati. Tangan pendiri NasDem itu cuma terjuntai, badannya juga tak membungkuk.
Sementara itu, Megawati menoleh ke arah lain, seolah-olah menatap sesuatu, sambil tetap berjalan melewati Surya Paloh yang kembali bergerak duduk. Megawati lalu bersalaman dengan wapres terpilih KH Ma'ruf Amin, lalu Ketum PPP Suharso Monoarfa.
Sehari berselang, sejumlah elite PDIP, di antaranya Hendrawan Supratikno dan Eva Kusuma Sundari, dimintai konfirmasi soal momen Megawati hanya melengos saat melewati Paloh di acara pelantikan DPR.
Namun Hendrawan membantah Megawati tak mau bersalaman dengan Surya Paloh. Dia menduga ada yang memanggil Megawati saat berjalan melewati Surya Paloh, sehingga perhatian ketumnya itu teralihkan sejenak.
"Nggaklah. Saat itu banyak orang, sehingga otomatis bila ada yang menyebut nama atau menyampaikan salam, otomatis kita menoleh atau bergantian melihat," ujar Hendrawan, yang hari itu dilantik sebagai anggota DPR, kepada wartawan, Rabu (2/10/2019).
Sedangkan Eva Sundari, yang telah melihat video itu, menilai sudah ada gestur tegur sapa antara Megawati dan Paloh. Dia yakin Megawati tak bermaksud mengabaikan Surya Paloh.
"Kelihatannya karena cukup anggukan kepala, Pak SP kan tidak kasih tangan ke ibu. Seperti ke AHY juga, Mas AHY kan sudah salam di dada, ketum mengangguk lalu meneruskan ke sebelahnya. Ketum lagi gembira menyaksikan pelantikan, jadi saya yakin tidak sempat untuk punya negative intention. Bayangkan, putrinya Ketua DPR dan PDIP terbanyak di DPR, nggak perhatian ke hal-hal yang negatif. Sepanjang acara juga ceria," ujar Eva.
Simak video 'Reaksi Megawati Saat Ada yang Sebut PDIP Sombong':
Simak pernyataan Surya Paloh dan Megawati soal partai sombong di halaman berikutnya.
'Partai Sombong' di Antara Surya Paloh dan Mega
Hampir 3 tahun berselang, isu friksi antara Surya Paloh dan Megawati kembali muncul. Kali ini, isu friksi di antara dua ketua umum partai politik pendukung pemerintah Jokowi itu dibalut soal 'partai sombong'.
Pernyataan soal parpol sombong awalnya disampaikan Surya Paloh saat berpidato dalam penutupan Rakernas NasDem 2022 pekan lalu. Kemudian Megawati menjawabnya.
Perihal partai sombong disampaikan Surya Paloh saat penutupan Rakernas NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Surya Paloh menegaskan NasDem tak pernah merasa paling baik.
"Jadi buang itu praktik kesombongan, merasa hebat sendiri, merasa paling mantap sendiri, itu bukan NasDem. Ada urusan apa? NasDem masih banyak stok senyumnya. NasDem harus terbiasa dengan humor, dengan canda, dan tertawa berpolitik dengan sukaria, itu jauh lebih baik," kata saat berpidato di acara penutupan Rakernas NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022).
"Apa yang mau kita tiru dari semangat berpikir seperti itu, dengan modal kesombongan seakan-akan yang paling benar paling kuat paling berkuasa, tidak ada itu artinya bagi NasDem," imbuhnya.
Persis kemarin, Megawati menjawab soal partai sombong yang dibahas Surya Paloh. Megawati awalnya berbicara mengenai gelar doktor yang disandangnya.
Megawati menjelaskan bahwa topik tentang gelar yang disandangnya bukan untuk kesombongan. Ketua Umum PDIP itu mengaku hanya ingin membuktikan bahwa perempuan juga bisa meraih gelar.
Barulah kemudian dia menyinggung soal parpol sombong. Megawati pun heran. Ketua Dewan Pengarah BRIN itu menegaskan bahwa dia tak pernah menjelek-jelekkan parpol lain.
"Kenapa? Karena saya buktikan, bukan untuk sombong. Ada orang mengatakan nanti, 'Ibu Mega sombong banget ya', karena ada juga yang mengatakan 'ada sebuah partai sombong sekali'. Lah piye, kok dibilang sombong, emangnya kenapa," ucap Megawati.