Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai amendemen UUD 1945 perlu dilakukan satu kali lagi. Tujuannya memberikan kewenangan kepada MPR RI agar bisa membuat road map.
"Rakernas itu kan saya introdusir, harusnya kita lakukan satu kali amendemen saja untuk menaikkan lagi MPR. Untuk opo? Untuk supaya majelis permusyawaratan ini termusyawarah, untuk membuat sebuah whatever, mau road map atau apa," kata Megawati dalam pembukaan Rakernas II PDIP, Selasa (21/6/2022).
Megawati lantas menceritakan ayahnya, Sukarno, yang telah membuat road map. Ternyata road map yang dibuat diikuti ratusan ahli.
"Kalo Bung Karno itu sudah, kita bedah lho. Saya suruh penugasan kepada sekjen, kamu bedah yang namanya pola pembangunan semesta berencana, apa itu jelek, apa baik, kita harus fair, kalau baik kita ambil, kalau tidak ndak usah. Ternyata itu dibuat oleh 600 ahli-ahli, kebayang atau tidak, apa bedanya dengan garis besar haluan negara," ujarnya.
"Pola pembangunan semesta ya kayak saya duduk ini, ada mikrofon, ada bendera, ada masker, jadi semuanya dilihat. Lalu diterjemahkan bagaimana caranya mengangkat semua ini dalam sebuah proses yang sama, jadi nggak ceplak sono, ceplok situ," lanjut Megawati.
Megawati lalu menyinggung visi misi kadernya yang menjadi kepala desa. Dia mempertanyakan kemurnian visi misi itu.
"Bayangkan visi misi yang saya katakan, sampai kepala desa saya itu sampe pusing. Kepala desa apa yo iso tenang, sampe anak-anak ini saya suka tanya, kamu bener bikin visi misi atau nggak, apa nggak konsul, bener cair dari cara berpikir kamu? Dan menurut saya tidak ada ilmu seperti yang beliau punya," tuturnya.
Simak video 'Reaksi Megawati Saat Ada yang Sebut PDIP Sombong':
(eva/zak)