Berdasarkan data Senin (20/6) pukul 07.33 WIB, udara di Jakarta mengandung konsentrasi PM 2,5, 27 kali lebih tinggi dari nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Polusi udara diperkirakan sudah menyebabkan 5.100 kematian di Jakarta per tahun 2021," demikian laporan Air Quality Index (AQI) Jakarta, dikutip Senin (20/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kualitas udara Jakarta dinyatakan tidak sehat selama empat hari terakhir sejak Jumat (17/6). Polutan PM 2,5 DKI Jakarta sebesar 135Β΅g/mΒ³ dan PM10 sebesar 11.5Β΅g/mΒ³. Selain DKI Jakarta, sejumlah wilayah yang memiliki kualitas udara tidak sehat adalah:
Bekasi, Jawa Barat.
Pasarkemis, Jawa Barat.
Cileungsi, Jawa Barat.
Surabaya, Jawa Timur.
Depok, Jawa Barat.
Sementara itu, Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, per Senin (20/6) pukul 07.00 WIB, menunjukkan konsentrasi PM 2.5 di masing-masing wilayah relatif berbeda. Misalnya, Jakarta Selatan dikategorikan memiliki kualitas udara tidak sehat dengan PM 2.5 sebesar 110. Berikut detailnya:
Jakarta Utara: sedang
Jakarta Selatan: tidak sehat
Jakarta Barat: tidak sehat
Jakarta Timur: tidak sehat
Jakarta Pusat: tidak sehat
(taa/jbr)