Melandainya tren kasus COVID-19 membuat Pemerintah Arab Saudi kembali membuka kuota ibadah haji. Melalui Kementerian Haji dan Umrah, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan kuota haji tahun 2022 sebanyak satu juta jemaah baik dalam maupun luar negeri.
Adapun total kuota yang diberikan untuk jemaah Indonesia, yakni 100.051 jemaah untuk keberangkatan 1443 H/2022M. Ketua Tim Pengawas Haji 1443 H/2022 M Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Nurul Badruttamam menyebut pembatasan kuota ini tentu berdampak pada antrean haji di Indonesia.
"Namun, hal itu tetap tidak mengurangi antusiasme jemaah haji Indonesia untuk mendaftar haji," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2022).
Lebih lanjut, Nurul menyampaikan guna memastikan kesehatan dan kesejahteraan para jemaah haji, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan syarat yang harus dipenuhi calon jemaah. Salah satunya adalah batasan usia jemaah di bawah 65 tahun. Selain itu, calon jemaah juga harus telah divaksin minimal dua kali.
"Pelaksanaan haji kali ini tentu menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Agama selaku panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH). Pasalnya, haji kali ini berlaku penyesuaian yang berkaitan dengan kebijakan pasca pandemi baik di dalam negeri maupun di luar negeri," ujarnya.
"Salah satunya yang terjadi di Arab Saudi, yaitu perubahan pengelolaan penyelenggaraan ibadah haji yang semula dari muassasah menjadi syarikah yang berdampak pada perubahan biaya-biaya yang ditetapkan," sambungnya.
Merespons perubahan kebijakan ini, Kementerian Agama terus berkoordinasi lintas sektoral guna mensukseskan penyelenggaraan haji dan memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Adapun kebijakan yang dilakukan ini antara lain penetapan kuota haji, pembagian kuota, penyiapan akomodasi dari Tanah Air ke Arab Saudi hingga kebijakan fast track yang memberikan proses pelayanan proses keimigrasian di Indonesia sebelum keberangkatan.
Sementara itu, layanan haji yang diberikan di Arab Saudi terdiri dari akomodasi, transportasi, dan konsumsi. Dalam hal ini, konsumsi jemaah haji yang semula hanya dua kali makan sehari pada penyelenggaraan haji sebelumnya saat ini menjadi 3 kali makan dengan menu khas Indonesia.
Terkait biaya, Nurul menyampaikan terbaru, aturan dari Arab Saudi mengenali paket layanan di Masyair, baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) mengalami penambahan biaya. Jumlahnya pun sekitar Rp 1,5 triliun. Dengan adanya penambahan ini, Nurul berharap dengan adanya komunikasi yang baik antar berbagai pihak, masalah tersebut dapat terselesaikan dan jemaah haji dapat diberangkatkan.
Nurul pun menambahkan sebagaimana yang disampaikan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, saat ini pemerintah telah siap mengawal pemberangkatan hingga pemulangan jemaah haji 2022 dari Tanah Suci. Itjen Kemenag sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) pun mengambil peran dalam melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan ibadah haji.
"Ada beberapa hal yang menjadi fokus pengawasan kali ini, yakni melakukan pemantauan untuk memastikan seluruh jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah dan mendapatkan bimbingan, pelayanan, dan perlindungan secara memadai; melakukan pemantauan guna memastikan seluruh penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022 dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; memastikan seluruh sumber daya (SDM, sarana prasarana, dana) telah dioperasikan dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan haji; menerima masukan dan usulan dari stakeholder demi perbaikan penyelenggaraan haji di Arab Saudi; dan memberikan masukan kepada pimpinan dalam rangka perbaikan penyelenggaraan ibadah haji di tahun mendatang," ungkapnya.
Nurul menjelaskan kepuasan jemaah terhadap layanan haji nantinya akan dinilai melalui survei Badan Pusat Statistik RI. Ia berharap Indeks Kepuasan Jemaah Haji tahun 2022 tetap terjaga dengan kriteria sangat memuaskan.
"Peran pengawasan hadir memastikan jemaah terlayani sebagaimana mestinya. Sehingga jemaah dapat menikmati perjalanan spiritual di Tanah Suci dengan khusyuk, tenang dan menjadi hajjan mabruron. Hal ini tentu saja menjadi barometer bagi pelayanan penyelenggaraan ibadah haji yang selalu dinanti," pungkasnya.
(ncm/ega)