Cerita Mahfud soal 'Jokowi End Game' Tahun Lalu: Cuma Ramai di Medsos

Cerita Mahfud soal 'Jokowi End Game' Tahun Lalu: Cuma Ramai di Medsos

Anggi Muliawati - detikNews
Kamis, 16 Jun 2022 17:15 WIB
Mahfud Md bertemu dengan Jenderal Andika Perkasa
Menko Polhukam Mahfud Md (Foto: dok, Kemenko Polhukam)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md berbicara tentang perkembangan sosial-budaya di Tanah Air. Menurut Mahfud, saat ini kondisi sosial-budaya kian baik, salah satu contohnya saat seruan aksi 'Jokowi End Game' yang dinilai hanya ramai di media sosial.

"Kondisi perkembangan sosial-budaya terus juga membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Unjuk rasa masyarakat lebih ramai di medsos daripada faktanya," kata Mahfud dalam rakor dengan penjabat kepala daerah di Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2022).

Mahfud bercerita saat itu ramai rencana demo 'Jokowi End Game' yang menarasikan Jokowi akan segera diturunkan. Saat itu ramai poster di media sosial tentang rencana demo tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya pemerintah melakukan rapat koordinasi antara Menko Polhukam bersama Mendagri, BIN, Kapolri, dan Panglima TNI terkait rencana aksi tersebut. Namun pada akhirnya aksi tersebut dilaporkan hanya ramai di medsos.

"Coba dulu ada cerita tentang apa Jokowi End Game. Pokoknya Jokowi akan jatuh, kan tanggal sekian, tanggal sekian. Itu ramai di medsos banyak flyer. Ya kami rapat di bidang polhukam dengan Pak BIN, Mendagri, Panglima TNI Kapolri, kumpulkan semua. Ini apa sih? Sesudah ada laporan, 'Pak, nggak ada apa-apa, itu hanya ramai di medsos' Betul? Tidak ada apa-apa," ujar Mahfud.

ADVERTISEMENT

Kemudian Mahfud kembali mengungkap demonstrasi yang dinarasikan untuk melengserkan Jokowi. Namun, menurut Mahfud, hingga saat ini Jokowi masih menjadi presiden.

"Yang terakhir yang 11 April itu juga kami pokoknya sudah ada pestalah, Pak Jokowi turun, ada presiden baru tanggal 11. Ternyata kan nggak ada apa-apa juga. Artinya, apa kesadaran masyarakat ini sudah mulai tumbuh, bahwa medsos masih merajalela, itulah tugas kita," tuturnya.

Tak Ada Demo 'Jokowi End Game'

Menjelang berakhirnya PPKM level 4 sebagai perpanjangan PPKM darurat, poster seruan demo 'Jokowi End Game' tersebar di media sosial. Seruan aksi itu mengajak massa turun ke kawasan Istana Negara pada Sabtu (24/7).

"Seruan Aksi Nasional 'Jokowi End Game': Mengundang seluruh elemen masyarakat!! Untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya," demikian seruan pada poster tersebut. Dituliskan aksi itu akan dilakukan pada 24 Juli dengan melakukan long march dari kawasan Glodok ke Istana Negara.

Namun rupanya demo 'Jokowi End Game' ini hanya isapan jempol belaka. Sepanjang Sabtu (24/7), tidak ada massa yang turun ke jalan di sekitar Glodok maupun Istana Negara.

"Tidak ada. Kan kita lihat sendiri Jakarta kondusif hari ini. Nggak ada (demo), aman," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi detikcom, Sabtu (24/7/2021).

Kombes Yusri pun memastikan situasi Jakarta dalam keadaan aman dan kondusif.

"Jakarta kondusif, aman kok," ucapnya.

Polisi Cari Penyebar Seruan Demo

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyatakan banyak informasi hoax yang beredar berkaitan seruan demo 'Jokowi End Game' ini.

"Jadi banyak berita hoax (soal demo 'Jokowi End Game') yang beredar. Tapi kami tetap antisipasi," kata Yusri kepada wartawan, Sabtu (24/7/2021).

Menurut Yusri, informasi soal seruan demo hari ini telah beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya dengan menyertakan logo komunitas driver ojek online (ojol). Nyatanya, komunitas ojol tidak turun demo.

Saat disinggung terkait penyebar informasi bohong soal demo hari ini, Yusri enggan menjawab lebih jauh. Dia menyebut pihaknya akan melacak pelaku penyebar informasi hoax tersebut.

"Nanti kita cari," sebut Yusri.

Simak video 'Wanti-wanti Mahfud Dampak Politik Identitas di Pemilu 2024':

[Gambas:Video 20detik]



(yld/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads