Rocky Gerung berbicara mengenai perombakan terbaru kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin yang dilakukan 15 Juni kemarin. Rocky menyinggung Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang sempat datang ke Istana sehari sebelum reshuffle.
"Ada hal yang current issues, current politics, misalnya orang menganalisis kenapa Menteri Pertanian dipanggil tapi nggak diganti setelah Pak Surya Paloh datang ke Istana itu?" kata Rocky dalam diskusi kolaborasi detikcom-Total Politik dengan tema 'Adu Perspektif: Politik Jawa Jokowi, Ojo Dumeh Berbuah Reshuffle' yang ditayangkan di kanal YouTube detikcom, Rabu (15/6/2022).
Rocky Gerung mengatakan belum ada keterangan mengenai pemanggilan Mentan tersebut. Menurut Rocky saat Mentan dipanggil, seharusnya diganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan artinya kita bisa bayangkan tentu NasDem menganggap 'ya udah, udah pas di situ tu Menteri Pertanian, jangan diganggu-ganggu dong', jadi tukar tambahnya apa tuh, kita belum tahu keterangannya kan, tapi kita hanya bisa... secara logis loh kan dipanggil, mustinya diganti itu, lalu buat apa? Ya mungkin sekali Menteri Pertaniannya ngadu terus Surya Paloh 'oke nanti saya dateng sendiri ke sana'. Karena saya mengerti psikologi NasDem tuh," tutur Rocky.
Rocky kemudian membahas soal perbaikan pelembagaan politik. Dia menilai saat ini Indonesia telah keluar dari Orde Baru, akan tetapi belum sepenuhnya masuk pada era reformasi.
"Tentu yang lebih penting lagi bahwa kita mau rapikan pelembagaan politik ini supaya kita tiba di tujuan. Kan dari awal kita bilang kita sudah memasuki era transisi demokrasi itu, yang sering kali mesti kita perhatikan juga, transisi itu kan 2 gerak, gerak keluar dari dan gerak masuk ke, kita keluar dari Orde Baru untuk masuk ke Orde Reformasi. Sekarang persoalannya kita sudah keluar dari Orde Baru belum? Sudah. Sudah masuk ke reformasi belum? Belum. Itu mesti fair," jelasnya.
Karena itu, Rocky meminta agar syarat pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) 20% dibatalkan. Dengan demikian, kata dia, proses demokrasi dimulai dari awal lagi dalam pemilihan presiden.
"Karena kita menginginkan tadi paling nggak buat saya kalau kita masuk ke reformasi 20% itu mesti dibatalin, jadi itu dalil pertama kita. Jadi kalau kita ingin supaya bangsa ini mengerti bahwa bangsa demokrasi itu in optima forma mulai dari garis start yang sama, kalau enggak ini akan berlanjut terus," kata dia.
Simak video 'Rocky Gerung Sebut Jokowi Jenius karena Memasukkan PAN ke Kabinet':
Baca berita lengkapnya pada halaman berikut.