Rocky Gerung Analisis Manuver yang Bikin Mentan Tak Direshuffle

Rocky Gerung Analisis Manuver yang Bikin Mentan Tak Direshuffle

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 16 Jun 2022 15:58 WIB
Rocky Gerung Hot Questions
Rocky Gerung (Muhammad Ridho/detikcom)
Jakarta -

Rocky Gerung berbicara mengenai perombakan terbaru kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin yang dilakukan 15 Juni kemarin. Rocky menyinggung Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang sempat datang ke Istana sehari sebelum reshuffle.

"Ada hal yang current issues, current politics, misalnya orang menganalisis kenapa Menteri Pertanian dipanggil tapi nggak diganti setelah Pak Surya Paloh datang ke Istana itu?" kata Rocky dalam diskusi kolaborasi detikcom-Total Politik dengan tema 'Adu Perspektif: Politik Jawa Jokowi, Ojo Dumeh Berbuah Reshuffle' yang ditayangkan di kanal YouTube detikcom, Rabu (15/6/2022).

Rocky Gerung mengatakan belum ada keterangan mengenai pemanggilan Mentan tersebut. Menurut Rocky saat Mentan dipanggil, seharusnya diganti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan artinya kita bisa bayangkan tentu NasDem menganggap 'ya udah, udah pas di situ tu Menteri Pertanian, jangan diganggu-ganggu dong', jadi tukar tambahnya apa tuh, kita belum tahu keterangannya kan, tapi kita hanya bisa... secara logis loh kan dipanggil, mustinya diganti itu, lalu buat apa? Ya mungkin sekali Menteri Pertaniannya ngadu terus Surya Paloh 'oke nanti saya dateng sendiri ke sana'. Karena saya mengerti psikologi NasDem tuh," tutur Rocky.

Rocky kemudian membahas soal perbaikan pelembagaan politik. Dia menilai saat ini Indonesia telah keluar dari Orde Baru, akan tetapi belum sepenuhnya masuk pada era reformasi.

ADVERTISEMENT

"Tentu yang lebih penting lagi bahwa kita mau rapikan pelembagaan politik ini supaya kita tiba di tujuan. Kan dari awal kita bilang kita sudah memasuki era transisi demokrasi itu, yang sering kali mesti kita perhatikan juga, transisi itu kan 2 gerak, gerak keluar dari dan gerak masuk ke, kita keluar dari Orde Baru untuk masuk ke Orde Reformasi. Sekarang persoalannya kita sudah keluar dari Orde Baru belum? Sudah. Sudah masuk ke reformasi belum? Belum. Itu mesti fair," jelasnya.

Karena itu, Rocky meminta agar syarat pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) 20% dibatalkan. Dengan demikian, kata dia, proses demokrasi dimulai dari awal lagi dalam pemilihan presiden.

"Karena kita menginginkan tadi paling nggak buat saya kalau kita masuk ke reformasi 20% itu mesti dibatalin, jadi itu dalil pertama kita. Jadi kalau kita ingin supaya bangsa ini mengerti bahwa bangsa demokrasi itu in optima forma mulai dari garis start yang sama, kalau enggak ini akan berlanjut terus," kata dia.

Simak video 'Rocky Gerung Sebut Jokowi Jenius karena Memasukkan PAN ke Kabinet':

[Gambas:Video 20detik]



Baca berita lengkapnya pada halaman berikut.

Rocky berharap Presiden Jokowi berusaha menghilangkan PT 20% itu. Namun, kata dia, Jokowi harus melakukan itu dengan konsep ketatanegaraan yang rapi.

"Inilah saatnya Presiden Jokowi mengatakan 'oke, konsolidasi demokrasi akan kita sempurnakan hari ini dengan menghilangkan penghalang 20 persen itu' tentu dengan bahasa yang agak ketatanegaraan itu mestinya itu dirapikan dengan konsep yang ringkas. Presiden Jokowi mesti mengucapkan itu, diatur sedemikian rupa jangan sampai dianggap Jokowi intervensi di dalam pemilu," sebutnya.

"Tapi sebagai kepala negara presiden mesti melihat perspektif demokrasi ke depan itu kapan 20 persen itu hilang. Secara natural? nggak bisa secara natural, mereka akan terus pakai itu kan. Itu yang sama sebut sebagai wisdom Presiden harus ada di situ. Dia adalah kepala negara yang melihat ke depan," imbuhnya.

Pada Selasa (14/6) kemarin, Syahrul Yasin Limpo datang ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Syahrul mengaku datang ke Istana untuk rapat.

"Enggak, tadi rapat aja, rapat dan salah satunya aku diminta untuk mempersiapkan beras cukup, ya sekali kali kita ekspor. Aku lagi persiapkan itu," kata Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (14/6).

Syahrul menegaskan dia tidak mengetahui terkait reshuffle. Dia memastikan bekerja sebaik-baiknya.

"Aku kerja aja, aku mulai dari bawah kerjanya kerja aja, semampu-mampu dan sekuat-kuatnya," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads