Talkshow sebuah paguyuban yang menampilkan beruk dirantai dan diberi baju di Mal Pesona Square, Depok, dikecam aktivis pecinta hewan. Pesona Square dianggap megeksploitasi primata dengan kedok edukasi hewan.
Kecaman aktivis ini berawal dari postingan akun Instagram Mal Pesona Quare yang menampilkan foto beruk memakai baju dan ada yang dirantai. Belakangan posting-an tersebut telah dihapus.
'Pengenalan dan Cara Merawat Primata Asli Indonesia', demikian tema acara di Mal Pesona Square yang digelar sebuah paguyuban pecinta primata yang lantas mengundang kecaman aktivis tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivis geram lantaran Pesona Quare dinilai justru melakukan eksploitasi terhadap satwa liar dengan mempertontonkannya ke hadapan publik layaknya sebuah pertunjukan.
Beruk atau nama latinnya Macaca Nemestrina ini seharusnya hidup di alam bebas, bukan malah menjadi peliharaan. Kegiatan ini juga dianggap dapat menarik minat warga lain untuk memelihara primata.
![]() |
Penjelasan Pesona Square
Supervisor Marketing Pesona Square Depok, Novara Gautama, buka suara terkait hal itu. Novara mengatakan pihaknya terbuka dengan kritikan untuk dijadikan evaluasi ke depannya, namun ia membantah jika ada tindakan kekerasan terhadap hewan.
"Berbagai input-an dari kalangan warganet serta pengunjung, kami secara positif maupun bentuk kritikan yang membangun akan senantiasa menjadi bekal kami bertumbuh dan memastikan seluruh program jauh dari kekerasan terhadap hewan," papar Novara dalam keterangannya, Selasa (14/6/2022).
Novara mengatakan pihaknya telah berkomunikasi lebih dengan pihak paguyuban terkait event tersebut. Pesona Square beranggapan beruk bukan merupakan hewan yang dilindungi dan ia membantah ada kegiatan jual-beli hewan di mal tersebut.
Event bertema 'Summer in Jungle' ini sendiri merupakan program hiburan Mal Pesona Square yang menyambur liburan sekolah. Dari postingan Instagram Pesona Suare, diketahui ada beberapa hewan seperti burung, kura-kura, kelinci dan hamster yang ditampilkan pada event 'pets exhibition'.
"Adapun penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai adanya pemberitaan di luar, yang mana kami juga sudah mengkonfirmasi kepada pihak yang bersangkutan bahwa komunitas P3BKS hanya memberikan edukasi tentang primata. Hewan yang dibawa dalam acara inipun bukan merupakan hewan yang dilindungi, dan tidak ada kegiatan jual beli untuk hewan jenis ini selama acara berlangsung," tuturnya.
Komunitas tersebut, lanjut Novara, disebut sudah terafiliasi dalam Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Pihaknya mengklaim menggelar acara bagi hewan yang diizinkan diadopsi.
"Tentunya dapat dipastikan bahwa dalam event ini, tidak dilakukan jual beli hewan bagi hewan-hewan yang dilindungi dan hanya berlaku untuk hewan-hewan yang memang diperbolehkan/diizinkan untuk diadopsi," pungkasnya.
(mea/mea)