5 Kabar Terbaru Khilafatul Muslimin, Peran 'Menteri' Terbongkar

5 Kabar Terbaru Khilafatul Muslimin, Peran 'Menteri' Terbongkar

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 14 Jun 2022 07:21 WIB
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi pimpin apel di Polresta Bandar Lampung sebelum menangkap 2 tokoh penting Khilafatul Muslimin. (Foto: dok. Istimewa)
Polda Metro menggeledah kantor pusat Khilafatul Muslimin di Lampung. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Polda Metro Jaya masih melakukan pengembangan terkait organisasi Khilafatul Muslimin. Terbaru, polisi menangkap AS (74), tokoh sentral Khilafatul Muslimin yang menjabat sebagai menteri.

Dengan ditangkapnya AS ini, menambah daftar tersangka terkait gerakan Khilafatul Muslimin. Total kini ada 6 tersangka yang telah ditangkap tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Terkait Khilafatul Muslimin ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menegaskan semua organisasi masyarakat (ormas) yang melawann hukum akan ditindak tegas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait penyidikan Khilafatul Muslimin apa pun namanya, semua ormas yang melakukan pelanggaran hukum, Polda Metro Jaya konsisten untuk melakukan penegakan hukum," kata Fadil di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/6).

ADVERTISEMENT

Berikut sejumlah kabar terbaru tentang Khilafatul Muslimin yang ditangkap Polda Metro Jaya:

1) Menteri Khilafatul Muslimin Ditangkap

Tersangka AS merupakan tokoh sentral di organisasi Khilafatul Muslimin. Dalam struktur organisasi Khilafatul Muslimin, AS menjabat sebagai 'menteri pendidikan'.

"Ya benar, yang bersangkutan, AS ditangkap oleh Tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Mojokerto, dini hari tadi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dihubungi detikcom, Senin (13/6).

AS ditangkap di Mojokerto pada Senin (13/6) pukul 00.30 WIB. Ia memiliki jabatan sebagai menteri di Khilafatul Muslimin.

"Peran AS, ditunjuk sebagai kepala departemen pendidikan (Menteri Pendidikan) Khilafahtul Muslimin," imbuhnya.


2) Peran Menteri Khilafatul Muslimin

Sebagai menteri pendidikan, polisi mengungkapkan tersangka AS bertugas menetapkan kurikulum pada lembaga pendidikan yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin.

"AS atas perintah khalifah memiliki peran menetapkan bahan ajar atau kurikulum lembaga pendidikan yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin," ujar Zulpan.

Tersangka AS, atas perintah Abdul Qadir Hasar Baraja, juga bertugas menerbitkan buletin yang berisikan paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila.

"Yang bersangkutan juga penulis di buletin, koran dan lain-lain yang dikeluarkan oleh Khilafatul Muslimin yang berisikan ajaran ataupun paham yang bertentangan dengan pancasila," tuturnya.

Baca di halaman selanjutnya: puluhan sekolah diduga terafilaisi Khilafatul Muslimin.

Simak Video 'Polisi Sebut Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin Sebar Doktrin Khilafah':

[Gambas:Video 20detik]



3) Puluhan Sekolah Diduga Terafiliasi Khilafatul Muslimin


Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan dari hasil pendataan sejauh ini, ditemukan ada puluhan sekolah yang terafiliasi dengan ajaran Khilafatul Muslimin yang dilakukan oleh AS sebagai menteri pendidikan.

"Kita juga mendapatkan data bahwa ada beberapa sekolah, hampir 30 sekolah yang sudah terafiliasi dengan ajaran khilafah. Yang mana ini dilakukan atau penanggung jawabnya dalam ormas Khilafatul Muslimin ini adalah tersangka AS yang kita tangkap dini hari tadi di Mojokerto," jelas Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/6).

Hanya, Zulpan belum merinci sekolah mana saja yang terafiliasi dengan ajaran Khilafatul Muslimin. Ia juga belum menjelaskan lebih lanjut soal doktrin yang dilakukan oleh tersangka AS.

"(Daftar sekolah) nanti disampaikannya belum bisa sekarang. Tapi ini sebagai awalan, artinya dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan. Artinya, ini merupakan dasar penyidik juga melakukan penangkapan terhadap tersangka tersebut," papar Zulpan.


4) Polisi Koordinasi ke Kemenag-Kemendikbud

Polisi belum mengungkap secara detail daftar 30 sekolah yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin ini. Polda Metro Jaya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan kementerian terkait atas temuan ini.

"Iya tentu (akan berkoordinasi), dengan Kemenag, Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) semuanya," kata Zulpan.

Selian itu, lanjut Zulpan, pihak kepolisian juga akan melakukan pengecekan terhadap 30 sekolah tersebut. Pengecekan dilakukan setelah pihaknya menerima data ke 30 sekolah.

"Ya tentu nanti (dicek), setelah didapatkan datanya, penyidik akan langsung bekerja. Ya nanti kita jelaskan lah. Dalam minggu-minggu ini mungkin pak Kapolda yang akan langsung menjelaskan," ujarnya.


Baca di halaman selanjutnya: daftar 6 tokoh Khilafatul Muslimin ditangkap Polda Metro


5) Enam Tokoh Khilafatul Muslimin Ditangkap

Penangkapan AS menambah daftar tokoh ormas Khilafatul Muslimin yang telah ditangkap oleh jajaran Polda Metro Jaya. Total, ada enam tokoh ormas tersebut yang telah ditangkap.

Penangkapan pertama terjadi pada Selasa (7/6) di kantor pusat Khilafatul Muslimin yang berlokasi di Bandar Lampung, Lampung. Polisi saat itu menangkap pimpinan tertinggi ormas tersebut bernama Abdul Qadir Hasan Baraja.

Empat hari berselang polisi kembali melakukan penangkapan kepada empat orang tokoh Khilafatul Muslimin lainnya. Penangkapan terjadi pada Sabtu (11/6) di Lampung, Medan, hingga Bekasi.

Empat orang yang ditangkap tersebut berinisial AA, IN, F, dan SW. Mereka ditangkap dengan sejumlah peran yang berbeda di organisasi tersebut.

"Pertama Inisialnya AA ditangkap di Bandar Lampung perannya sebagai sekretaris Khilafatul Muslimin yang menjalankan operasional dan keuangan organisasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Minggu (12/6).

IN ditangkap di kota yang sama berperan sebagai penyebar doktrin melalui sistem pendidikan. Dia juga menyebarkan doktrin melalui pelatihan yang dilakukan ormas Khilafatul Muslimin.

Sementara tersangka F ditangkap di Medan. F berperan sebagai penanggung jawab dan pengumpul dana dari Khilafatul Muslimin.

Polda Metro Jaya juga menangkap SW di Pekayon, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dia diketahui sebagai pengurus dan pendiri ormas Khilafatul Muslimin.

"Kemudian keempat, ditangkap kota Bekasi inisialnya SW ini perannya inisialnya pengurus dan juga pendiri Khilafatul Muslimin bersama pimpinan petinggi mereka," ucapnya.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads