Viral anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) Edy Mamat melakukan pemukulan terhadap wasit pertandingan sepak bola Paku Jaya Cup 2022 di Serpong Utara, Kopda Eka. Kini kasus tersebut disebut telah berakhir damai, sedangkan Edy telah diberi sanksi.
Diketahui, insiden pemukulan wasit oleh anggota DPRD Tangsel Edy Mamat ini viral di media sosial. Disebutkan, pemukulan itu terjadi pada saat turnamen sepakbola pada Jumat (10/6) kemarin.
Dari video yang dilihat detikcom, pemukulan itu diawali setelah wasit mengeluarkan kartu merah saat pertandingan. Edy Mamat, yang mengenakan baju nomor punggung 7, kemudian menghampiri dan sekonyong-konyong memukul wasit tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DPC Gerindra Tangsel buka suara soal pemukulan yang dilakukan oleh salah satu kadernya itu.
"Dari video, gambar-gambar, foto yang saya terima, benar yang bersangkutan Bapak Edy Mamat, anggota DPRD Kota Tangerang Selatan dari Fraksi Gerindra," ujar Sekjen DPC Gerindra Tangsel Yudi Budi Wibowo saat dihubungi wartawan, Sabtu (11/6).
Kini kasus ini disebut telah berakhir damai. Sementara Edy telah diberi sanksi.
Berikut ini sejumlah fakta terkini terkait kasus tersebut:
1. Gerindra Bakal Panggil Anggota DPRD Edy Mamat
Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra akan memanggil anggota DPRD Tangsel, Edy Mamat, seusai insiden pemukulan terhadap wasit saat pertandingan sepakbola. Edy disebut terancam sanksi indisipliner.
"Inisial oknum tersebut EM dan yang bersangkutan terancam sanksi indisipliner jika terbukti melakukan pemukulan. Kader Gerindra apalagi yang menduduki jabatan publik harus benar-benar menjaga sikap," ujar Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/6/2022).
2. Kronologi Pemukulan Anggota Tangsel ke Wasit
Sekretaris Camat (Sekcam) Serpong Utara Dahlan mengungkap pemicu pemukulan dalam pertandingan sepakbola antarkampung (tarkam) itu. Awalnya, cerita Dahlan, Edy selaku pemain mengeluarkan bahasa yang tak sopan kepada Eka, yang ternyata seorang anggota TNI. Sikap Edy pun akhirnya diganjar kartu kuning oleh Eka.
"Kemudian dikasih lah kartu kuning karena dengan bahasa itu. Pada saat dikasih kartu kuning, dia (Edy) tidak terima. Nah wasit kemudian didengkulin, ditendang menggunakan dengkul," jelas Dahlan saat dihubungi, Minggu (12/6/2022).
Lagi-lagi sikap Edy yang makin menjadi diganjar kartu merah oleh Eka. Di saat inilah kemarahan Edy memuncak dan dia membogem Eka.
"Kejadian kan main bola dikasih kartu merah, tidak terima. Nah Si Edy Mamat mukul wasit. Kalau saya jadi wasit, dipukul begitu, ya bela," tuturnya.
Simak video 'Buk! Anggota DPRD Tangsel Tinju Wasit saat Pertandingan Sepak Bola':
Selengkapnya halaman selanjutnya.
3. Wasit yang Dipukul Anggota DPRD Tangsel Adalah Prajurit TNI
Wasit sepakbola yang menjadi korban pemukulan anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) Edy Mamat ternyata seorang anggota TNI. Sang prajurit disebut memang aktif dalam dunia perwasitan Tangsel.
"Kalau anggota TNI itu sebagai kapasitas wasit. Iya anggota TNI dia aktif di dunia perwasitan Tangsel di Askot," ujar Sekretaris Kecamatan Serpong Utara, Dahlan, saat dihubungi, Minggu (12/6/2022).
Dahlan menuturkan peristiwa pemukulan terjadi di Paku Jaya, yang masuk wilayah administrasi Kecamatan Serpong Utara. Dahlan pun menjabat pembina panitia pertandingan itu.
Menurutnya, wasit tersebut bernama Eka, yang berdinas di Arhanud. Dahlan mengaku saat kejadian memang sedang menonton pertandingan tersebut.
"Dinasnya di Arhanud (wasit). Namanya Eka," tambahnya.
4. Kasus Wasit Dipukul Anggota DPRD Tangsel Berakhir Damai
Peristiwa pemukulan Edy Mamat, anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel), kepada wasit yang merupakan anggota TNI bernama Eka berujung damai. Kedua belah pihak sudah bertemu untuk berdamai.
"Kedua belah pihak sepakat saling memaafkan atas kejadian tersebut dan tidak akan mempermasalahkan di kemudian hari. Sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang masalah tersebut," kata Kapolsek Serpong Kompol Evarmon Lubis saat dihubungi, Minggu (12/6/2022).
Ia menambahkan, pertemuan ini dilangsungkan tadi malam, Sabtu (11/6), mulai pukul 20.00 WIB. Evarmon tidak menampik jika wasit tersebut memang seorang anggota TNI aktif.
"Pukul 23.30 WIB pertemuan selesai berjalan dengan aman dan kondusif. Praka Eka, wasit pertandingan, anggota TNI dari kesatuan Arhanud Serpong," ucapnya.
Sekretaris Camat (Sekcam) Serpong Utara Dahlan menyampaikan bahwa kasus tersebut telah selesai. Kedua pihak bersepakat tidak melanjutkannya ke ranah hukum.
"Kalau anggota TNI itu sebagai kapasitas wasit. Iya anggota TNI dia aktif di dunia perwasitan Tangsel di Askot. Dinas di Arhanud, namanya Eka. Tapi udah selesai kok. Udah diklarifikasi semalam. Udah rapi semua," ujarnya saat dihubungi terpisah.
Peristiwa pemukulan yang terjadi di Stadion Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, merupakan wilayah Dahlan sebagai Sekcam.
"Udah damai udah. Damainya pertama rapatin dulu di kelurahan cuman saya rapat tidak ikut. Dari semalam udah damai," tegasnya.
Selengkapnya halaman selanjutnya.
5. Anggota DPRD Edy Mamat Dilarang Ikut Paku Jaya Cup 2 Tahun
Anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) Edy Mamat dilarang ikut bertanding sepakbola dalam gelaran kompetisi Paku Jaya Cup. Ini buntut dari tindakan anarkisnya memukul wasit pertandingan yang juga anggota TNI aktif bernama Eka.
Kapolsek Serpong Kompol Evarmon Lubis mengatakan sanksi ini diberikan kepada Edy seusai pertemuan kedua pihak. Pertemuan ini dilakukan pada Sabtu (11/6/2022), pukul 20.00 WIB, di Kantor Kelurahan Paku Jaya, Tangsel, yang juga dihadiri para panitia Paku Jaya Cup 7 2022.
"Pemain dari Tim Orkil FC atas nama Edy Mamat tidak boleh ikut bermain dan bertanding di setiap kegiatan turnamen Paku Jaya Cup selama 2 tahun berturut-turut hasil keputusan panitia pertandingan di Paku Jaya Cup 7 2022," ujarnya saat dihubungi, Minggu (12/6).
Menurut Evarmon, selain Edy Mamat, tim yang dibelanya dilarang bertanding pada kompetisi yang sama untuk tahun depan. Sementara itu, dari pertemuan ini, kedua belah pihak juga sepakat saling memaafkan atas kejadian tersebut dan tidak akan mempermasalahkan di kemudian hari.
"Tim tersebut (Orkil FC) tidak boleh ikut turnamen/open untuk tahun berikutnya di Stadion Pakujaya. Sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang masalah tersebut," tambahnya.
Evarmon menyebut pertemuan ini tadi malam selesai pada pukul 23.30 WIB berjalan dengan aman dan kondusif. Evarmon membenarkan bahwa wasit tersebut memang seorang anggota TNI aktif.
"Praka Eka wasit pertandingan anggota TNI dari kesatuan Arhanud Serpong," ujarnya.