Polisi mengungkap kasus rekayasa kecelakaan lalu lintas demi klaim asuransi senilai miliaran rupiah di Kalimalang, Bekasi. Otak perekayasa, Wahyu, menyerahkan diri ke polisi setelah sempat bersembunyi di beberapa tempat.
Polsek Cikarang Pusat menggelar konferensi pers terkait kasus ini. Tersangka Wahyu dihadirkan dalam konferensi pers.
Wahyu tampak memakai kemeja bermotif bunga dan masker hitam. Dia hanya tertunduk saat dihadirkan dalam jumpa pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Metro Cikarang Pusat AKP Awang Parikesit menjelaskan Wahyu merekayasa kasus kecelakaan lalu lintas untuk mencairkan asuransi senilai Rp 15 miliar. Kata Awang. Wahyu memiliki empat asuransi.
"Motif kenapa mereka melakukan rekayasa tersebut adalah untuk mencairkan klaim asuransi. Nilai total apabila ini berhasil mereka perkirakan mencapai Rp 15 miliar. Ada empat asuransi yang dia miliki," ujar Awang dalam jumpa pers di Mapolsek Cikarang Utara, Jumat (10/6/2022).
Wahyu Sempat Berpindah-pindah Tempat
Menurut Awang, pelaku sempat berpindah-pindah untuk menghindari kejaran polisi. Pelaku juga, kata Awang, bekerja sebagai wiraswasta.
"Setelah kejadian, Tersangka melarikan diri berpindah-pindah tempat, ada di Bogor, kadang tidur di musala, tidur di pemancingan dan sempat ke Karawang juga. Sebelumnya juga ya punya pekerjaan sebagai wirausaha, wiraswastalah," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menyelidiki kasus rekayasa tabrak lari demi klaim asuransi Rp 3 miliar di Kalimalang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Otak perekayasa kecelakaan, Wahyu, menyerahkan diri.
"Iya (menyerahkan diri)," ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion ketika dimintai konfirmasi, Kamis (9/6).
Wahyu dkk Rekayasa Tabrakan Motor
Wahyu kemudian menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Pusat. Selama ini Wahyu berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.
Sebelumnya, polisi menangkap tiga tersangka rekan Wahyu, yakni Dena Surya, Asep Rian Setiawan, Abdil Mulki. Dalam kasus ini para tersangka menceburkan motor KLX warna hijau bernomor polisi F-6058-FHB ke Sungai Kalimalang.
Mereka melakukan skenario seolah-olah Wahyu mati akibat kecelakaan itu. Hal ini dilakukan agar Wahyu bisa mencairkan asuransi.