Merasa Video Kritiknya ke Polri Diedit, Alvin Lim Lapor ke Bareskrim

Merasa Video Kritiknya ke Polri Diedit, Alvin Lim Lapor ke Bareskrim

Mulia Budi - detikNews
Rabu, 08 Jun 2022 01:04 WIB
Alvin Lim lapor Bareskrim soal video krktinya diedit
Foto: Alvin Lim lapor Bareskrim soal video krktinya diedit (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Pengacara LQ Indonesia Lawfirm Alvin Lim merasa videonya terkait kritikan kepada institusi Polri telah diedit orang tak bertanggung jawab. Merasa jadi korban, Alvin pun melapor ke Bareskrim Polri.

"Kami baru membuat laporan, ya, di Mabes, di sini yaitu ada video yang pakai muka saya dan perkataan saya, tapi diedit-edit gitu ya, diedit-edit potongan-potongan, sehingga kalau orang melihat video tersebut mereka akan beranggapan bahwa ini melecehkan Polri di situ. Nah parahnya lagi di situ judulnya itu sudah menyangkut SARA jadi judulnya itu China gila hina Polri, video kedua China gila hina presiden tantang Jaksa Agung," kata pengacara LQ Indonesia Lawfirm Alvin Lim kepada wartawan di Bareskrim Polri, Selasa (7/6/2022).

"Jadi ketika ngomong China gila di situ ini sudah sesuatu yang menimbulkan perpecahan tentu, saya warga negara Indonesia ada foto saya, video saya di situ, sendiri nggak ada orang lain berarti yang dimaksud mestinya kan saya, saya bukan orang China, saya warga negara indonesia saya belain masyarakat Indonesia," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan Alvin Lim itu teregister dengan nomor LP/B/0261/VI/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI. Alvin menyebut pelaku pengedit video dirinya di akun YouTube Warta Hukum ID belum diketahui.

"(terlapornya) dalam lidik, kita nggak tahu siapa yang bikin, kan dia pakai anonymous di situ, Warta Hukum ID," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan video itu awalnya merupakan video edukasi dan tidak melanggar aturan. Dia mengklaim sudah meminta izin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membuat video tersebut.

"Jadi awalnya ada video edukasi dari saya dan video edukasi itu ketika saya bikin saya udah izin Pak Kapolri, jadi video awalnya ini saya ada WA dengan Bapak Kapolri. Jadi video kritik awalnya itu tidak melanggar," ujarnya.

Simak selengkapnya penjelasan Alvin Lim di halaman berikutnya.

Dia menyebut dirinya telah meminta Kapolri melihat ada tidaknya perkataan yang menyinggung dalam video tersebut. Dia mengatakan dirinya tak ada niat melecehkan Polri.

"Terus setelah videonya ada kan saya WA Pak Kapolri yang terhormat tolong lihat apabila kata saya ada yang menyinggung, kalau saya mau melecehkan ngapain saya nanya, apabila ada yang menyinggung kasih tahu, saya ubah berarti kan ada itikad baik dari saya. Memang untuk mengkritik, dijawab silakan" tuturnya.

Alvin mengatakan video yang dibuat dirinya ialah kritik yang bertujuan membangun institusi Polri. Dia mengaku jika video buatannya tidak benar, dirinya siap memperbaiki maupun menghapus video tersebut.

"Jadi Pak Kapolri kan Oktober dan November bilang silakan masyarakat kritik. Saya bilang tapi saya bilang di sini LQ Indonesia akan menjadi membangun saya bilang ini tujuan kritik video bukan untuk melecehkan, terus saya bilang 'apabila kata-kata saya ada yang tidak benar atau video saya ada yang tidak berkenan silakan beri tahu kepada saya, saya bersedia hapus atau perbaiki'. Jadi memang kita tujuannya mengkritik ya kan membangun," jelasnya.

Dia mengatakan laporannya ke Bareskrim Polri itu terkait dugaan pelanggaran konten suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

"Jadi laporan udah diterima laporannya yang kami laporan ini Pasal 28 ayat 2 ya tentang SARA, jadi mendistribusikan konten yang berkonten muatan kebencian terhadap suku, agama, ras, antar golongan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads