Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengkritik keberadaan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diusung oleh Golkar, PAN, dan PPP. Fahri menyebut KIB bak sekumpulan orang tidak jelas yang berkumpul di pos ronda.
"Itu yang saya bilang, kadang elite-elite itu ngumpul nggak pakai akal, nggak pakai konsep, cuma kaya orang kumpul-kumpul di pos ronda," ujar Fahri kepada wartawan usai mengisi diskusi 'RUU KUHP dan Nasib Hukum di Indonesia' di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Selain itu, Fahri menilai KIB seolah-olah sekelompok orang yang sedang kebingungan. Dia bahkan menyebut pembentukan KIB sebagai sebuah kekeliruan.
"Ini orang-orang bingung karena konsep koalisi tidak ada dalam presidensial. Coba panggil semua ketua umum KIB itu, saya kasih tahu. Nggak ada itu namanya koalisi itu, salah berpikirnya, ini keliru," ucap Fahri.
Sebelumnya, Fahri Hamzah juga sudah mengkritik pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu oleh Partai Golkar, PPP, dan PAN menjelang Pemilu 2024. Fahri menyebut 'koalisi ujug-ujug' harus dihentikan.
Fahri Minta KIB Dihentikan
"'Koalisi ujug-ujug' harus dihentikan di republik ini!" kata Fahri kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
"Tidak sehat bagi presidensialisme kita membiarkan 'koalisi ujug-ujug' tidak ada ujung, tidak ada pangkal, bagaimana dia dimulai, begitu pula dia berakhir," imbuhnya.
Fahri menilai koalisi tidaklah dikenal dalam sistem presidensialisme. Dia menyebutkan, dalam peraturan, hanya disebutkan soal pengusung partai politik dan gabungan partai politik.
"Terminologi koalisi tidak dikenal dalam presidensialisme. Koalisi adalah terminologi dalam parlementerisme. Itu sebabnya, sulit mencari di mana letak koalisi dalam sistem kita. Dalam UUD hanya disebut soal pengusung partai politik dan gabungan partai politik," jelas Fahri.
Tonton juga Video: Junimart Respons Projo Hadiri di KIB: Mereka Hanya Ormas
(rak/tor)