Terungkap Pimpinan Khilafatul Muslimin Pernah Gabung Komando Jihad NII

Terungkap Pimpinan Khilafatul Muslimin Pernah Gabung Komando Jihad NII

Mulia Budi - detikNews
Selasa, 07 Jun 2022 18:39 WIB
Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, ditangkap Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Lampung. Abdul Qadir akhirnya tiba di Polda Metro Jaya sore ini.
Pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Polisi menangkap pimpinan tertinggi kelompok Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja. Densus 88 menyebut Baraja pernah menjadi anggota kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

"AQHB (Abdul Qadir Hasan Baraja) menjadi anggota NII Lampung," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/6/2022).

Aswin mengatakan Baraja berperan sebagai komando jihad dengan membantu mencari amunisi untuk bom. Dia menyebut Baraja kemudian melarikan diri ke Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia (Abdul Qadir Hasan Baraja) terlibat komando jihad, di mana yang bersangkutan membantu mencari amunisi untuk bom Medan pada 1975. Dia kemudian kabur ke Ngruki, Solo," ujarnya.

Dia mengatakan Baraja juga pernah ditugaskan untuk membina mahasiswa di Yogyakarta. Dia menyebut tugas itu diberikan oleh terpidana terorisme berinisial ABB.

ADVERTISEMENT

"Di Solo ditugaskan ABB, membina mahasiswa Yogya, di antaranya AJ, IA, dan lain-lain," ujarnya.

Lebih lanjut Aswin menjelaskan Baraja juga pernah ditangkap pada 1979. Dia mengatakan penangkapan itu karena Baraja diduga terlibat dalam pembunuhan dosen Universitas Sebelas Maret (UNS), PMA.

"Pada 1979 ditangkap karena dituding terlibat pembunuhan PMA, dosen UNS yang dituding pengkhianat yang menyebabkan ABB, S, dan kawan-kawan ditangkap," tuturnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap pemimpin tertinggi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja, di Lampung. Hasil penyelidikan polisi mengungkap ormas Khilafatul Muslimin berniat mengganti Pancasila dengan khilafah.

"Kelompok ini tawarkan khilafah sebagai pengganti Pancasila. Hal ini bertentangan dengan UU Dasar 1945," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta hari ini.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Zulpan mengatakan pihak Polda Metro Jaya tidak hanya berfokus pada konvoi khilafah yang pernah dilakukan anggota Khilafatul Muslimin di Cawang, Jakarta Timur, pada Minggu (29/5) silam. Menurut Zulpan, hasil penyidikan polisi menemukan ormas tersebut memiliki tujuan untuk mengganti dasar negara.

"Semuanya itu bagian yang tidak terpisahkan sebagaimana yang tercantum dalam website mereka. Jadi dalam hal ini kami Polda Metro tidak hanya menyidik konvoi semata tapi tindakan yang bertentangan dengan Pancasila," katanya.

Penangkapan dipimpin Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Kasubdit Kamneg Ditreskrimum PMJ AKBP Raindra, Kasubdit Resmob Ditreskrimum PMJ AKBP Handik Zusen, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum PMJ AKBP Awaludin Amin.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads