Sebanyak 7 ekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) kota Bogor diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Untuk mengantisipasi penyebaran PMK, RPH Kota Bogor ditutup sementara selama 14 hari.
"Jadi ada 7 sapi di RPH Bubulak Kota Bogor yang terindikasi PMK. Gejala awalnya ada sapi dengan suhu tubuh yang panas. Tapi ini masih suspek, eum positif dan kita masih tunggu hasil uji laboratorium," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Anas S Rasmana kepada wartawan, Senin (6/6/2022).
Untuk menghindari penyebaran PMK di lingkungan RPH Kota Bogor, kata Anas, maka RPH Kota Bogor ditutup sementara selama 14 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk RPH posisinya sekarang sudah ditutup sejak 3 Juni lalu, jadi ditutup selama 14 hari, berarti sampai 17 Juni. Tapi ini statusnya masih suspek, tapi walaupun begitu tetap dilakukan penutupan, karena suspek aja harus ditutup. (yang ditutup) disini aja (RPH)," terang Anas.
Anas menjelaskan, 7 sapi itu berasal dari Jawa Tengah dan tiba di Kota Bogor pada 29 Mei lalu dilengkapi dengan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Namun kemudian, mulai tanggal 31 Mei-2 Juni, ketujuh sapi itu menunjukkan gejala klinis menyerupai PMK.
"Tiba ke RPH itu ke tanggal 29, sapi dari Jawa Tengah. Ada SKKH dokumen lengkap. Tapi, setelah kedatangan sapi itu tanggal 31 Mei kemudian 1 Juni, dan 2 Juni, ada sapi-sapi mengalami gejala klinis seperti PMK," kata Anas kepada wartawan.
"Kemudian dokter hewan memberi obat, memberi vitamin. Dan tanggal 3 Juni lapor ke saya. Saya ke sini dan sore saya panggil seluruh pengguna jasa. Dan ini sudah suspek. Awalnya tidak mau para pengguna jasa. Begitu suspek saya harus tutup. Karena supaya tidak ada sapi yang keluar dan sapi yang masuk tujuannya," sambung Anas.
Selain penutupan sementara RPH Kota Bogor, kata Anas, pihaknya juga melarang pedagang kambing yang biasa berjualan di dalam area RPH untuk sementara ditutup.
"Para pedagang sudah dipanghil, mereka kan biasa pakai RPH buat pasar hewan, makanya saya larang. Tidak boleh ada kambing yang masuk ke sini. Tidak ada hewan yang masuk karena yang ini sudah diisolasi semua," kata Anas.
(dwia/dwia)