Elite PDI Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan kembali menyentil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan menyebutnya seperti ingin mengikuti gaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetapi minim prestasi. Relawan Ganjarist pun lagi-lagi membalas sentilan tersebut.
Ketua Ganjarist Eko Kuntadhi menilai sudah sejak lama 'style' Ganjar demikian. Menurutnya, Ganjar merupakan sosok yang dekat dengan masyarakat, memiliki tipekal komunikasi yang cair, luwes, sekaligus tegas.
"Kayaknya memang style Mas Ganjar dari dulu begitu. Dia dekat dengan masyarakat, komunikasinya cair, luwes, sekaligus tegas," kata Eko Kuntadhi kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko kemudian menyoroti tingkat elektabilitas Ganjar yang meroket di berbagai lembaga survei. Dia merasa heran soal Ganjar disalahkan terkait hasil perolehan suara di survei-survei.
"Soal elektabilitas dia yang makin meroket, jangan salahkan dia dong. Itu kan suara publik, suara rakyat. Masak, Mas Ganjar yang disalahkan," katanya.
Berkaitan dengan hasil survei tersebut, Eko menilai para kader PDIP seharusnya bersyukur memiliki kader yang diapresiasi masyarakat. Dia mengklaim, merujuk berbagai hasil survei, sebanyak 70% masyarakat Jateng mendukung Ganjar maju capres kelak.
"Saya heran, mestinya orang PDIP bersyukur ada kadernya yang diapresiasi masyarakat. Masyarakat nggak bodoh. Mereka bisa mengakses semua informasi tentsng kinerja seorang gubernur di zaman keterbukaan seperti ini," katanta.
"Buktinya dalam berbagai survei 70% masyarakat Jateng mendukung Mas Ganjar untuk melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi," imbuhnya.
Eko mengingatkan bahwa yang merasakan hasil pembangunan di Jateng ialah masyarakat lokalnya sendiri. Menurutnya, apabila mayoritas masyarakat Jateng telah memberikan suara itu kepada gubernurnya maka mereka merasakan hasil kerja Ganjar.
"Ingat, yang merasakan hasil pembangunan Jateng itu, ya, masyarakat Jateng. Kalau mereka saja sudah happy dan memberikan suara untuk gubernurnya, artinya mereka merasakan hasil kerja Ganjar selama ini," lanjut dia.
Sebelumnya, Trimedya berbicara soal Ganjar yang seolah-olah mau mengikuti gaya Jokowi. Dia menyebut Ganjar mencoba meniru tapi tanpa adanya prestasi.
"Kalau Jokowi, dia mau mengambil gayanya Jokowi. Jokowi kan jelas. Gimana dia membawa pasar. Jadi seolah-olah dia berprestasi. (Jokowi) jadi gubernur juga di DKI walaupun 1 sampai 2 tahun, berprestasi. Nah dia apa prestasinya coba. Malah Jawa Tengah termasuk salah satu provinsi termiskin. Nah opo meneh," ujar Trimedya saat dihubungi, Kamis (2/6).
Trimedya lantas mengungkap dirinya sebetulnya tidak punya hubungan jelek dengan Ganjar selama ini. Namun, dia mengungkap ada pergumulan dalam dirinya terhadap Ganjar yang tidak pernah menunjukkan rekam jejaknya.
"Gua tidak ada yang menyuruh, apakah Mbak Puan atau siapa, gitu. Gua tidak punya hubungan jelek dengan Pak Ganjar. Dia pasca itu masih ngucapin selamat sama gua dan gua balas foto Mbak Puan jempol begitu, dia balas foto Puan juga," ucapnya.
"Kalau gua cuma satu aja. Ini dari pergumulan gua aja, Indonesia ini harus dipimpin yang tahu rekam jejaknya. Pak Ganjar ini tidak pernah diini rekam jejaknya. Motif gua itu aja menyampaikan. Coba beri tahu sama gua apa sih prestasi dia. Jawa Tengah 8 tahun dia jadi gubernur, jadi maju?" lanjut Trimedya.
(fca/isa)