Kader PDIP Ruhut Sitompul tidak yakin dengan isu hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri merenggang. Ruhut mengungkapkan hubungan Jokowi dan Megawati seperti ibu dan anak.
Ruhut menyebut seluruh kader PDIP tegak lurus kepada Megawati. Dia juga meyakini Jokowi tegak lurus kepada Megawati.
"Ini aku mohon maaf sebagai kader PDIP, kami tegak lurus ke Ibu Mega, termasuk Pak Joko Widodo sebagai presiden, dan kami kader-kader lainnya, ya, yang sekarang kita lihat ada yang ngomong a, ngomong b, ngomong c, tetapi semua tegak lurus kepada Ibu Mega," kata Ruhut kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruhut mengungkapkan Jokowi juga sangat menghormati Megawati. Ruhut yakin dengan hal itu karena mengaku orang dekat Jokowi.
"Nah jadi sekarang gimana hubungan Ibu Mega dan Pak Jokowi? Pak Jokowi aku tahu banget, aku orang dekat dia, beliau sangat menghormati Ibu Mega, beliau sadar betul ya. Beliau bersama PDIP dan ini juga karena Ibu Mega bahkan beliau mengatakan, 'Itu ketum itu ibu kita sendiri', kan gitu. Tidak mungkinlah anak gimana kepada ibu," katanya.
Lebih lanjut, Ruhut memberi penjelasan soal Jokowi dan Megawati tidak saling hadir di acara masing-masing. Menurutnya, keduanya memiliki kesibukan masing-masing yang tak bisa dihindari dan sudah mengomunikasikannya.
"Ada beberapa acara yang mereka tidak ketemu, di sini aku bangga lihat Ibu Mega, Ibu Mega langsung menjelaskan, 'Saya memang ada acara-acara yang kebetulan saya juga ditunggu', kan begitu, seperti Pancasila, beliau kasih ceramah webinar," ujar Ruhut.
"Begitu juga dengan kegiatan beliau kalau tidak waktunya gimana, beliau ingin sekali datang ke Ende, apalagi kan melihat pengasingan Bung Karno kan. Saya ingat sekali saya berapa DPR tiap kunjungan ke NTT kami kader-kader ya Bung Karno selalu ke sana, apalagi beliau anaknya. Kan begitu," imbuh Ruhut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Bantah Hubungan Jokowi-Megawati Renggang, Mensesneg: Baik-baik Saja':
Dia juga mengaku wajar jika akhirnya ada yang memberi spekulasi terkait hubungan Jokowi dan Megawati. Meski begitu, dia meyakini hubungan keduanya tetap terjalin.
"Saya yakin mana kita tahu mereka berkomunikasi melalui handphone apa, kan kita nggak tahu, jadi saya yakin itu," imbuhnya.
Megawati dan Jokowi Dinilai Merenggang
Untuk diketahui, hubungan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dinilai merenggang. Beberapa sinyal politik dinilai cukup jelas menunjukkan merenggangnya hubungan keduanya.
"Kode hubungan Megawati dan Jokowi merenggang itu kan dari Idul Fitri, Pak Jokowi nggak ke Teuku Umar, malah ke Sultan Yogyakarta. Setelah ke Jakarta pun nggak langsung ke Teuku Umar," kata pakar politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada wartawan, Kamis (2/6).
Pernyataan Jokowi tentang 'ojo kesusu' soal capres 2024 yang diucapkan saat pembukaan Rakernas Projo juga dinilai meningkatkan suhu politik keduanya. Jokowi dinilai memberi sinyal kuat tidak mendukung pencapresan putri mahkota PDIP, Puan Maharani.
"Diperparah lagi pernyataan Pak Jokowi di Magelang, dia bilang ojo kesusu tapi dia sendiri kesusu keceplosan bahwa yang dia dukung mungkin ada di sini, which is PDIP kan lagi naikin Puan Maharani, tidak ada di situ," kata founder lembaga survei KedaiKOPI ini.
Rentetan peristiwa politik sebelumnya juga disorot oleh Hendri Satrio. Salah satunya ketidakhadiran Megawati Soekarnoputri pada acara pernikahan adik Jokowi.
"Ketidakhadiran Bu Mega ke pernikahan adik Pak Jokowi itu bisa diartikan Bu Mega tidak mau terlibat atau memberikan restu adanya potensi kolusi dan nepotisme pada pernikahan itu," kata Hendri.