Golkar Sindir Demokrat Jangan Kebakaran Jenggot Usai 2 Kader Hengkang

Golkar Sindir Demokrat Jangan Kebakaran Jenggot Usai 2 Kader Hengkang

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Selasa, 31 Mei 2022 21:00 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily
Ace Hasan Syadzily (Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Jakarta -

Partai Golkar belakangan ini menampung Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan Bayu Airlangga yang memutuskan hengkang dari Partai Demokrat. Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir Demokrat agar tidak kebakaran jenggot usai mundurnya dua politikus senior tersebut.

Hal itu disampaikan Ace membalas pernyataan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang mengungkap adanya 14 kader Golkar yang mendaftar pencalegan lewat partainya. Namun Andi Arief memastikan partainya tetap berkomunikasi terlebih dahulu dengan Golkar agar hubungan tetap terjaga.

Ace mengatakan pihaknya juga ingin menjaga hubungan baik dengan Partai Demokrat. Namun dia tetap menghargai keinginan dua eks kader Demokrat bergabung dengan Partai Golkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya tentu kami pun juga ingin menjaga hubungan yang baik antara Partai Golkar dengan Partai Demokrat. Apa yang dilakukan oleh dua kader Partai Demokrat, ya saya kira memiliki akar yang kuat di daerah masing-masing seperti di Surabaya dan Sulsel, seperti IAS dan Bayu Airlangga itu kan bukan kader sembarangan," kata Ace kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

"Tentu kami ya hargai keinginan mereka untuk bergabung pada Partai Golkar tanpa harus partai asalnya juga merasa, ya, ditinggalkan. Ya harusnya biasa aja," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Ace mengklaim banyak kader Demokrat yang ingin bergabung selain IAS dan Bayu Airlangga. Namun, dia cepat merespons ke IAS dan Bayu karena merupakan kader utama.

"Kita merespons terkait dengan kader-kader utamanya. Jadi kalau kami pun mau buka, sebetulnya selain 2 kader itu juga banyak juga kader-kader Partai Demokrat yang mau gabung dengan Partai Golkar gitu," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

Ace menegaskan pihaknya mengembalikan keputusan kepada masing-masing individu terkait hak politik. Menurutnya, setiap partai ingin memiliki figur-figur publik, seperti IAS dan Bayu Airlangga.

"Ya bagi kami kan ini dikembalikan kepada kesadaran setiap individu untuk memilih pilihan politiknya. Tentu apa yang dilakukan oleh Golkar tentu dalam posisi, ya siapapun saya kira, partai politik pasti punya keinginan untuk bisa menarik figur-figur publik seperti Pak Ilham Arif Sirajuddin atau Pak Bayu Airlangga," kata Ace.

Ace menilai permasalahan itu merupakan hal yang biasa di dunia politik. Ace lantas menyindir Partai Demokrat tak perlu merasa kebakaran jenggot.

"Tentu bagi kami ya harus dikembalikan kepada hak politik mereka. Ndak perlu, misalnya, partai asalnya seperti kebakaran jenggot, gitu. Ya biasa ajalah. Itu hal yang biasa," katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Saksikan juga 'KIB DKI soal Sosok Cagub 2024: YangBerkontribusi Besar Buat Umat':

[Gambas:Video 20detik]




Diberitakan sebelumnya, politikus senior IAS pindah dari Partai Demokrat ke Partai Golkar. Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyinggung kader Golkar yang disebut mulai mendaftar ke Demokrat.

"Partai Demokrat tidak bisa menghalangi Partai Golkar menampung dan merayakan kepindahan 2 kader utama di Sulsel dan Jatim," kata Andi Arief kepada wartawan, Selasa (31/5).

Andi Arief kemudian mengungkapkan adanya 14 kader Golkar yang mendaftar pencalegan lewat Demokrat. Dia menyebut Demokrat akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan Golkar agar hubungan tetap terjaga.

"Namun 14 kader yang sudah mendaftar pencalegan lewat Demokrat akan kami konsultasikan ke Golkar, kami tak ingin hubungan retak," kata Andi Arief.

"Padahal 14 peraih suara tinggi Pileg 2019 Golkar mendaftar lewat Demokrat saat ini, masih kita timbang-timbang. Karena itu, eksodus dari Golkar. Kita tidak ingin hubungan dengan Golkar retak," imbuhnya.

Halaman 3 dari 2
(fca/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads