KPK memiliki strategi baru dalam menangkal korupsi. KPK memperkenalkan rompi berwarna biru sebagai simbol strategi tersebut.
Rompi biru itu dipamerkan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ketika memberi pembekalan antikorupsi kepada petinggi dan karyawan PT PLN Persero. Ghufron berharap rompi itu sebagai penangkal korupsi.
"Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada saat memasang rompi antikorupsi, karena kalau sampai ada rilis atau konpers yang rompinya rompi orange kan menakutkan, lebih baik kita pakai rompi penangkal rompi oranye tersebut. Itu yang penting," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di kantor PLN, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap rompi ini seperti jas hujan yang bisa membuat pakaian si pemakai jas hujan itu tetap kering tanpa terkena hujan. Demikian dengan rompi biru ini diharapkan si pemakai rompi biru tidak memakai rompi oranye KPK.
"Mudah-mudahan ini seperti jas hujan. Jas hujan dari penangkalnya rompi oranye," ucap Ghufron.
Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasojo menyambut baik kerja sama ini. Dia mengatakan pemberian rompi ini merupakan yang pertama kalinya.
"Penyematan rompi ini adalah pertama kali yang dilakukan oleh KPK kepada dunia usaha, sehingga ini adalah awal yang baik, di mana perjalanan panjang untuk memerangi korupsi akan berjalan dengan lebih baik lagi dalam rangka, dalam suasana kebersamaan, untuk itu kami ucapkan terima kasih," kata Darmawan.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Saksikan juga 'ICW: Kejaksaan 'Hobi' Tuntut Ringan Koruptor, KPK Didominasi Tuntut Sedang':
Tentang Rompi Oranye KPK
Rompi oranye KPK adalah rompi yang kerap dipakai oleh tersangka KPK. Orang yang dicokok dalam OTT KPK atau pengembangan kasus setelah ditetapkan KPK sebagai tersangka pasti akan memakai rompi itu.
Sebelum rompi oranye, pada 2012, saat Ketua KPK Abraham Samad, KPK menerapkan penggunaan jaket bagi mereka yang dijebloskan ke rumah tahanan (rutan). Saat itu, penanda yang digunakan berupa jaket lengan panjang berwarna putih dengan logo 'KPK' di bagian dada sebelah kanan.
Penggunaan jaket tahanan itu dimaksudkan agar memberi efek jera bagi para tersangka. Namun penggunaan jaket itu tidak bertahan lama, sebab saat itu salah satu tersangka KPK yang menggunakan jaket putih berlogo KPK, yakni mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda S Goeltom, malah tampil modis dengan memadukan jaket warna putih tersebut dengan ikat pinggang besar.
Desain jaket itu pun menuai kritik dari PKS. PKS saat itu sampai-sampai menemui pimpinan KPK dan menyampaikan warna putih tidak tepat bagi tahanan KPK karena warna itu melambangkan kebersihan dan kesucian.
Barulah setelah itu rompi oranye KPK muncul. Penggunaan rompi oranye sebagai baju tahanan itu bertahan sampai saat ini.